Tak seorang pun anak yang ditakdirkan untuk menjadi overweight. Studi di Eropa tahun 2010 menunjukkan bahwa anak-anak praremaja yang memiliki orangtua obesitas pun bisa memiliki berat badan normal dengan olahraga 60 menit setiap hari. Yang Jadi masalah, tak mudah mengajak anak untuk berolahraga, sementara gaya hidup sekarang memperbesar risiko anak mengalami overweight atau obesitas, seperti mengonsumsi junk food dan sedentary life.
Nah, bagaimana mengajak anak atau memotivasi anak supaya mau melakukan aktivitas fisik dan terhindar dari gaya hidup mager alias sedentary? Yang harus diingat orangtua, membangun kebiasaan dan gaya hidup sehat bukan kerja semalam melainkan butuh kesabaran dan konsistensi.
1. Lakukan secara bertahap
Anak-anak yang tak biasa bergerak atau berolahraga biasanya hanya mau melakukan aktivitas fisik sebentar lalu berhenti. Orangtua sebaiknya memulai dengan perlahan dan durasi tak terlalu lama lebih dulu, misalnya 10 menit jalan kaki sepulang sekolah, kemudian ditambah durasi waktunya secara bertahap. Jika ini berhasil, rasa percaya diri anak akan bertambah dan lama-lama mau menjadikan olahraga atau aktivitas fisik sebagai bagian dari hidupnya kelak.
Baca juga: 7 Tips Bagi Yang Tak Punya Waktu Untuk Berolahraga
2. Atur pemakaian gadget atau TV
Berapa lama anak menghabiskan waktu di depan layar TV atau layar komputer/gadget? Selama itu juga anak tidak melakukan aktivitas fisik. The American Academy of Pediatrics merekomendasikan waktu tak lebih dari 2 jam sehari menonton TV atau bermain video games/gadget. Bicarakan dengan anak aturan kapan anak boleh memainkan gadget atau menonton TV dan taati bersama-sama.
3. Jadikan olahraga sebagai aktivitas yang menyenangkan
Coba cari tahu, kira-kira aktivitas fisik apa yang disukai anak? Aktivitas fisik terbaik adalah yang disukai anak dan anak mau melakukannya dengan tanpa paksaan. Bisa jadi awalnya anak butuh adaptasi dan ogah-ogahan, tetapi lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan. Jika anak menyukai alam misalnya, ajak anak melakukan aktivitas outdoor seperti kemping, jalan kaki, atau hiking. Bahkan, aktivitas seperti bermain drama pun bisa membuat anak mau beranjak dari duduknya dan bergerak, lo. Begitu juga pekerjaan-pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel atau mencuci.
Anak suka sepakbola, atau berenang? Bisa jadi ia juga akan suka bermain bola atau berenang. Anak-anak yang overweight akan mendapatkan keuntungan tatkala mereka mengikuti kegiatan olahraga atau aktivitas lain seperti pramuka atau kelompok paskibra, misalya. Jika anak tak suka olahraga kompetisi, kenalkan ia pada olahraga rekreasi. Orangtua sebaiknya berkomunikasi dengan guru atau pembimbing kegiatan untuk memantau sejauh mana anak mau dan mampu mengikuti kegiatan tersebut.