For me, motherhood is learning about the strengths I didn’t know I had, and dealing with the fears I didn’t know existed.
Halle Berry

5 Cara Ini Bisa Bikin Anak Jadi Mandiri

author
Hasto Prianggoro
Jumat, 15 Maret 2019 | 10:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

 Melatih anak agar mandiri dan bertanggungjawab ternyata tidak semudah membalik telapak tangan. Orangtua harus mulai membiasakan anak mandiri dan bertanggungjawab sejak dini. Orangtua bisa memulainya dengan 5 hal di bawah ini.

 

1. Tidak perlu berteriak-teriak

Kadang-kadang ketika anak masih kecil, orangtua selalu siaga setiap kali anak membutuhkan sesuatu. Bahkan, anak berteriak dari ujung rumah pun, orangtua akan bergegas mendatangi dan membantu. Tetapi, seiring perkembangan usia, orangtua harus mulai melatih anak agar berusaha melakukan segala-sesuatunya sendiri, apalagi untuk hal-hal kecil seperti mengambil minum, piring, atau yang lain. Jika anak berteriak memanggil dari dalam kamar, biarkan. Minta dia datang dan mengatakan maksudnya daripada berteriak-teriak dari kejauhan.

2. Tidak selalu harus sama

Biasanya, orangtua akan memberikan benda atau perhatian yang sama kepada anak-anaknya. Padahal, sebetulnya tak harus begitu, lo. Sebaiknya sesuaikan perhatian dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi anak. Misalnya ketika si Sulung sedang lebih membutuhkan sesuatu, tak perlu membelikan barang serupa bagi si Bungsu. Katakan pada si Bungsu bahwa saat ini kakak lebih membutuhkan dan nanti dia juga akan mendapat apa yang dia minta ketika dia memang sedang butuh.

Baca juga: Anak Suka Mengisap Jempol? Normal Kok, Asal…  

3. Tidak mengulang perintah

Sering, kan, Bunda meminta anak melakukan sesuatu tetapi anak tak juga beranjak sehingga Bunda harus mengulang-ulang perintah? Nah, mulailah berhenti mengulang-ulang perintah dan biasakan anak untuk menyimak omongan Bunda. Bukan hanya soal anak melakukan tugas tetapi ini juga berkaitan dengan membiasakan anak agar fokus terhadap sesuatu. Boleh saja Bunda mengulang perintah, tetapi sekali saja. Jika anak meminta Bunda mengulang pertayaan atau perintah, abaikan. Katakan bahwa anak harus mulai belajar mendengarkan omongan orang lain. 

4. Jika lupa menyimpan barang

Anak suka lupa menaruh barang dan menyerahkan urusan pencarian ke orangtua? Nah, saatnya untuk menghentikan kebiasaan ini dan meminta anak untuk lebih rapi menyimpan barang-barangnya. Boleh saja sesekali anak dibantu atau diingatkan, tetapi tidak terus-terusan. Biarkan ia paham bahwa ia juga harus bertanggung jawab terhadap barang-barang miliknya sendiri.

| SHUTTERSTOCK
 5. Mengambil makanan sendiri

Makan malam juga menjadi saat paling sibuk bagi orangtua, khususnya bunda. Menyiapkan makanan di meja makan, menyiapkan piring, mengambilkan makanan, dan mencuci peralatan makan setelahnya. Cobalah mulai melatih anak untuk mengambil piring sendiri, mengambil makanan sendiri, dan untuk anak yang sudah lebih besar, mencuci piring dan sendoknya sendiri. Keterampilan mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti ini sangat diperlukan anak kelak setelah mereka dewasa. 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro