Diet dan pola makan berkontribusi terhadap kesehatan otak kita. Pola makan yang tidak sehat akan mengganggu fungsi otak sehingga mengakibatkan berbagai masalah kesehatan. Berikut ini beberapa pola makan dan kebiasaan yang bisa merusak otak seperti dikutip dari hhdresearch.org.
1. Tak pernah sarapan
Sarapan pagi merupakan waktu makan yang paling penting. Melewatkan sarapan bisa mengakibatkan rendahnya kadar gula darah sehingga bisa merusak sel-sel otak, apalagi jika terjadi terus menerus. Otak merupakan organ tubuh yang paling banyak membutuhkan energi dibandingkan organ tubuh lain dan mengambil 20% dari persediaan glukosa total di dalam sistem tubuh setiap hari.
2. Kurang tidur
Kurang tidur sudah terbukti bisa mengganggu kesehatan. Pasalnya kurang tidur akan mengganggu fungsi saraf yang bisa berakibat terjadinya gangguan mental dan mempengaruhi pekerjaan dan aktivitas sosial kita. Tapi yang lebih mengkhawatirkan, kurang tidur bisa menumpulkan rasa dan refleks kita. Jika ini berlangsung kronis, maka dampaknya bisa berlaku permanen.
3. Makan berlebihan
Studi menemukan hubungan antara obesitas dan demensia. Alasannya belum diketahui secara jelas, tetapi diduga bahwa obesitas terjadi ketika makanan yang kita konsumsi kurang bernutrisi sehingga memicu keiginan untuk makan lagi karena tubuh belum mendapat pasokan vitamin dan mineral yang dibutuhkan. Alhasil, sekalipun sudah makan dalam jumlah cukup banyak, kita tetap merasa lapar karena otak menuntut kita untuk lapar.
4. Dehidrasi
Tubuh manusia terdiri atas 70% air yang dibutuhkan untuk menggerakkan fungsi-fungsi organ tubuh, termasuk otak. Dehidrasi bisa dengan cepat berpegaruh buruh nagi otak. Bahkan penelitian memperkirakan 2 jam latihan fisik tanpa minum bisa mengakibatkn penurunan fungsi kognitif kita. Penelitian menemukan dampak dehidras terhadap fungsi-fungsi kognitif seperti sulit menyelesaikan masalah-masalah yang kompleks, koordinasi terganggu, atau tak mampu memfokuskan perhatian.
Baca juga: 5 Cara Ini Bisa Bikin Anak Jadi Mandiri
5. Terlalu banyak konsumsi gula
Tubuh dan otak manusia butuh gula supaya bisa berfungsi, namun pola makan di era modern seperti sekarang ini mendorong orang untuk mengosumsi gula dalam jumlah yang melebihi kebutuhan. Padahal, konsumsi gula berlebihan bisa membuat sel-sel tubuh, termasuk sel-sel saraf di otak, berisiko mengalami peradangan kronis. Akibat lebih jauh, tubuh tidak mampu menyerap nutrisi penting yang dibutuhkan otak sehingga berisiko mengalami demensia.
6. Stres kronis
Stres kronis mampu memberi dampak buruk bagi keseluruhan tubuh. Stres yang bersifat kronik akan mengganggu kinerja sel-sel di otak atau membuat otak menciut. Jika penciutan ini terjadi pada prefrontal cortex (bagian otak yang membedakan manusia dari hewan), kemampuan untuk belajar dan mengingat bisa lumpuh.