Ketika kuliah, banyak mahasiswa yang datang dengan ide-ide bisnis potensial, tetapi tak bisa mewujudkan ide-ide tersebut. Padahal, masa-masa kuliah justru merupakan saat paling tepat untuk memulai bisnis.
1. Jangan takut untuk memulai
Jika ada yang ditakutkan seorang milenial, salah satunya adalah memulai bisnis tetapi tidak tahu caranya. Padahal, sebagai mahasiswa, mereka sebetulnya tak perlu langsung full fokus ke bisnis, tetapi bisa sambil mengerjakan hal-hal lain. Sekitar 35% milenial memulai bisnis sebagai sampingan untuk memperoleh penghasilan tambahan dan memberikan kontribusi kepada lingkungan. Alasan lainnya adalah mereka masih harus menyeimbangkan antara kuliah dan bisnis.
2. Modal tak selalu jadi soal
Masalah lain adalah mereka tak punya dana cukup besar untuk memulai dan menjalankan bisnis. Untugnya, mereka hidup di era teknologi dan Interenet berkembang pesat, sehingga ada cara untuk mendapatkan sumber dana, misalnya melalui crowdfunding online. Ini juga bisa membantu mereka membangun basis pelanggan mereka.
3. Saat tepat untuk belajar
Masa kuliah merupakan saat yang paling tepat untuk belajar berbisnis, baik melalui ruang kuliah maupun melalui praktik langsung. Situasi kampus dan lingkungan pergaulan akan sangat membantu milenial untuk belajar memulai bisnis, tanpa harus melulu memikirkan profit.
Passion untuk berbisnis mungkin cukup, tetapi kadang-kadang milenial belum tahu bidang bisnis apa yang harus mereka pilih. Untungnya, lingkungan mereka sangat mendukung untuk mendapatan ide-ide bisnis yang unik. Milenial, sebagai anggota generasi zaman now, tahu apa yang sedang tren dan apa yang bakal menjadi tren ke depannya.
Cara termudah untuk menemukan ide bisnis adalah mencari apa yang ingin mereka ubah di lingkungan sekitar mereka. Adakah kebutuhan yang belum dipenuhi di lingkungan mereka? Nah, itulah ide untuk membuka bisnis.
5. Bikin riset lebih dulu
Sebelum memulai bisnis, milenial akan melakukan riset kecil-kecilan lebih dulu. Yang paling buruk dari seorang entrepreneur adalah mencoba terjun ke medan perang yang tak mereka pahami. Nah, milenial bisa mendapat insight melalui riset atau mentor yang bisa memberi saran. Dan di kampuslah semua ini bisa diperoleh.