I think a lot about teaching my kids to work hard. I’ve learned something about kids ? they don’t do what you say; they do what you do.
Jennifer Lopez

5 Tips Mengatur Keuangan Bisnis dan Pribadi

author
Isna Triyono
Selasa, 26 Maret 2019 | 10:22 WIB
SHUTTERSTOCK |

Selain modal dan promosi, urusan keuangan dalam berbisnis juga memegang peranan penting.

Untuk itu, sangat disarankan untuk memisahkan antara keuangan bisnis dan pribadi. Hal ini agar kamu punya catatan rapi soal keuangan bisnis yang kamu jalani.

Perencana keuangan Tatadana Consulting, Tejasari Assad menjelaskan tips untuk memisahkan keuangan pribadi atau rumah tangga dan keuangan bisnis.

Baca juga: 5 Aplikasi Wajib Bagi pemilik Onlineshop Untuk Ngedit foto

1. Rekening Terpisah

Saat mulai membuka bisnis online, sebaiknya kamu sudah menyiapkan rekening khusus yang dipisahkan dari rekening pribadi.

“Tujuannya agar uang bisnis tidak kita gunakan untuk kebutuhan sehari-hari keluarga. Begitupun sebaliknya, agar keuangan keluarga tidak terganggu oleh pengeluaran keperluan bisnis,” kata Teja.

2. Catatan Sederhana

Selain membuat rekening terpisah, kamu juga disarankan untuk membuat pencatatan sederhana.

“Isinya berupa tanggal uang masuk atau keluar, jumlah uangnya, untuk kebutuhan apa, atau uang masuk dari penjualan barang yang mana.”

Kalau kamu terbiasa membuat catatan keuangan keluarga sehari-hari, pasti mudah melakukannya. Namun kali ini khusus untuk mencatat arus keuangan bisnis.

SHUTTERSTOCK |

3. Laporan Bulanan

Setiap akhir bulan atau tanggal yang ditentukan, buatlah laporan bulanan soal alur uang masuk dan keluar.

“Laporan bulanan ini bisa kita gunakan sebagai analisa untuk perkembangan bisnis kita,” kata Teja.

Baca juga: Modal Kamera HP, Ini 8 Tips Agar Foto Produk Makin Menarik di Media Sosial

Sementara itu, Puty Puar, illustrator dan pebisnis online ini juga memberikan dua tipsnya untuk memisahkan keuangan pribadi dan usaha.

4. Catat Pengeluaran Terkecil

Terkadang karena menganggap nominalnya kecil, kita jadi enggak mencatat pengeluaran seperti uang parkir, membeli ATK, atau bensin untuk mengantar barang ke counter pengiriman.

“Padahal kalau dijumlahkan semua, jumlahnya pasti juga besar. Kalau enggak dipisahkan dari uang pribadi, pasti biaya-biaya tadi akan mengganggu keuangan rumah tangga,” kata Puty.

5. Gaji Diri Sendiri

Jika usaha sudah semakin berkembang, sebaiknya kamu mengalokasikan uang untuk menggaji diri sendiri.

“Keseringan kalau bisnis rumahan, kita suka lupa menghitung tenaga kita sendiri. Padahal itu juga perlu menggaji diri sendiri supaya kita untung tapi cuma dibayangan aja, padahal kita cuma dapet capek.”

 

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono