Anak mulai suka membantah? Wajar-wajar saja, apalagi di usia ini anak mulai merasa dirinya sudah besar dan pengin menunjukkan bahwa dia juga mampu. Yang penting, bagaimana orangtua menghadapi anak dengan cara yang tepat.
1. Cari penyebabnya
Cari penyebab dan pemicu anak jadi suka membantah. Kenali polanya, misalnya anak membantah jika diminta melakukan hal-hal tertentu. Pastikan juga Bunda sudah membuat aturan dan Aturan tersebut sudah dipahami anak.
2. Jangan menambah masalah
Hindari situasi dimana anak kemungkinan malah makin membantah atau melakukan perilaku buruk lain. Misalnya jika kita tahu anak rewel setiap kali diminta makan sayur, usahakan jangan memberikan tambahan menu yang juga tak dia suka.
3. Jangan-jangan dia lagi bad mood
Namanya juga anak-anak, ada kalanya mereka juga bosan atau jenuh. Bisa juga karena dia sedang bad mood atau capek sehingga tak mau melakukan apa-apa. Ajak anak bicara, misalnya kenapa dia harus makan sayur, tetapi dengan cara yang lembut. Jika anak melihat ibunya mengajaknya berbicara dengan lembut, maka dia pun akan mengikutinya.
Baca juga: 7 Tips Menghadapi “The Terrible Two”
4. Ngobrol pelan-pelan
Di usia batita, keterampilan berbahasa anak belum sebaik dan sekaya anak-anak yang lebih besar. Pelan-pelan minta anak menjelaskan atau bercerita kenapa mereka tidak mau atau tidak suka makan sayur, misalnya. Ajak dia untuk mencari solusi bersama.
5. Beri tahu aturan dan konsekuensinya
Pastikan anak tahu apa yang harus dilakukan dan yang tidak. Misalnya, aturannya adalah anak harus berbicara sopan kepada orang lain, lebih-lebih kepada orangtua. Jika dia melakukan yang sebaliknya dan berbicara kasar atau melawan, jelaskan bahwa itu tidak baik dan akan ada konsekuensi yang harus dia terima. Misalnya tidak boleh menonton TV seharian.
Apakah anak ngotot memakai baju yang itu-itu saja, sementara ada baju lain yang lebih bersih? Daripada memaksa anak untuk berganti baju, tawarkan baju-baju lain yang sekiranya dia mau pakai. Lakukan dalam suasana yang menyenangkan. Hentikan usaha jika anak tetap tidak mau berganti baju. Prinsipnya, masalah baju hanyalah masalah kecil yang tidak perlu dipaksakan hingga membuat anak lebih kesal.
7. Beri pilihan
Terkadang anak melawan atau membantah karena ingin menunjukkan bahwa mereka punya pandangan sendiri terhadap sesuatu hal. Nah, orangtua bisa memberikan pilhan agar anak merasa bahwa mereka juga punya kontrol, kok terhadap sebuah masalah. Misalnya, jika aturannya adalah dia harus membereskan mainannya sendiri, ajak anak ngobrol tentang bagaimana dia akan membereskan mainannya, apakah sebelum tidur siang atau setelah makan, dan sebagainya.