When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Anak Harus Berhenti Mengempeng Sebelum 2 Tahun

author
Hasto Prianggoro
Sabtu, 30 Maret 2019 | 12:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Rasanya tak ada anak yang tidak mengempeng ketika kecil. Meski bisa membuat anak nyaman, kebiasan ini harus dihentikan pada saat yang tepat.


1. Pilih waktu yang tepat

Mengempeng sebetulnya memiliki keuntungan bagi anak, salah satunya mencegah anak mengalami Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) yang bisa terjadi ketika anak menyusu ASI ke sang ibu. Mengutip situs WebMD, biarkan anak mengempeng sampai berusia 6 bulan begitu risiko SIDS lewat. Jangan melepas empeng anak di masa-masa penting tahap tumbuh kembangnya, misalnya saat mulai masuk PAUD atau daycare, pindah rumah, dan lain-lainnya, karena mengempeng bisa membantu membuat anak merasa nyaman dan aman.

2. Sebelum 2 tahun

Sebelum usia 2 tahun, anak masih terhindar dari kerusakan pada gigi yang permanen. Setelah dua tahun, masalah-masalah pada gigi anak mulai muncul sehingga pemakaian empeng sebaiknya dihentikan. Jelaskan dan lakukan perlahan-lahan supaya anak tidak kaget.

Baca juga: 7 Tips Menghadapi “The Terrible Two”

3. Mengganggu perkembangan bahasa

Anak masih mengempeng di usia setahun lebih bisa membuat perkembangan bahasanya terganggu. Alasannya karena anak jadi ‘malas’ mengeluarkan suara dan kata-kata ketika mengempeng. Alasan kedua karena mengempeng bisa membuat lidah dan otot-otot bibir berkembang tidak normal sehingga berisiko membuat anak bicara cedal.

4. Libatkan semua orang

Semua anggota keluarga dan pengasuh harus diberitahu tentang rencana menghentikan kebiasaan mengempeng anak agar kompak dan konsisten. Jika tidak, anak justru bingung. Orangtua melarang mengempeng, tetapi pengasuh masih membolehkan. Misalnya, jika anak masih boleh mengempeng hanya ketika tidur siang, beritahukan kepada orang dewasa di rumah.

| SHUTTERSTOCK
5. Berikan alternatif

Ketika pertama kali empeng dilepas dari mulut anak, orangtua harus mencarikan cara lain sebagai alternatif pengganti empeng untuk menenangkan anak. Anak mengempeng salah satunya karena empeng membuatnya nyaman. Beberapa cara bisa dilakukan seperti menggendong dan mengayun-ayun anak, menyanyi, atau pijatan lembut bisa membuat anak tenang dan nyaman.

6. Lakukan bertahap

Menghenikan kebiasaan mengempeng secara langsung bisa membuat anak rewel dan cemas. Karena itu sebaiknya lakukan secara bertahap. Misalnya beri anak empeng hanya pada saat tidur siang dan tidur di malam hari. Setelah beberapa minggu, hentikan. Jika anak rewel, beri mainan atau cara lain untuk membuatnya tenang. Setelah anak terbiasa tidak mengempeng saat tidur siang, lakukan saat tidur di malam hari.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro