When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Ini Perbedaan Baby Blues dan Postpartum Depression

author
Isna Triyono
Senin, 1 April 2019 | 12:30 WIB
SHUTTERSTOCK |

Masih ramai dibicarakan dan dibahas di media masa tentang seorang ibu yang menguburkan hidup-hidup bayinya yang masih berusia 5 bulan.

Peristiwa itu seharusnya membuat banyak pihak sadar betapa berbahayanya jika seorang ibu mengalami postpartum depression atau depresi pasca melahirkan.

Selama ini mungkin banyak orang lebih familiar dengan baby blues, yaitu sindrom yang dialami seorang perempuan setelah melahirkan.

Padahal, baby blues dan depresi pasca melahirkan memiliki perbedaan yang sangat signifikan loh.

Baca juga: Bukan Cuma Fisik, Ini 5 Cara Menyiapkan Persalinan Secara Mental

Berikut perbedaaan baby blues dan depresi pasca melahirkan yang harus kamu ketahui.

Bicarakan juga hal ini dengan pasangan dan keluarga terdekat agar lebih banyak pihak yang sadar akan sindrom ini.

SHUTTERSTOCK |

Baby Blues

- Bisa dibilang, baby blues adalah postpartum depression dengan tingkat level yang paling rendah karena gejala awalnya mirip.

- Berlangsung beberapa hari hingga 1-2 minggu setelah bayi lahir

- Gejalanya antara lain mood swing, mudah marah dan nangis tanpa sebab, merasa cemas, khawatir berlebih tidak bisa merawat bayi, dan lebih sensitif.

- Meski mengalami kecemasan berlebih, ibu yang mengalami baby blues tetap bisa merawat bayinya.

- Gejalanya muncul 2-3 hari setelah melahirkan.

Baca juga: Ini 6 Cara Membedakan Kontraksi Palsu dan Asli

Depresi Pasca Melahirkan

- Gejalanya lebih parah dari baby blues, sampai kehilangan napsu makan atau napsu makan meningkat tajam, kelainan waktu tidur, susah terhubung dengan bayi, kelelahan dan kehilangan tenaga meski sudah istirahat, susah berpikir jernih, serangan panik, mencoba menyakiti diri sendiri atau bayi, bahkan mencoba bunuh diri.

- Gejala mulai timbul setelah 1-2 bulan melahirkan

- Berlangsung paling sedikit 1 bulan hingga satu tahun.

 

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono