You have a lifetime to work, but children are only young once.
Polish Proverb

6 Cara Meminta Maaf Yang Efektif

author
Hasto Prianggoro
Senin, 8 April 2019 | 14:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Orangtua sering memaksa anaknya meminta maaf ketika mereka berbuat salah, misalnya ketika anak memukul teman atau merebut mainan teman. Padahal, memaksa anak untuk meminta maaf sebetulnya kurang tepat. Ada cara lain yang lebih efektif.

 

1. Memahami emosi orang lain

Latih anak untuk memahami emosi orang lain. Tunjukkan dengan memberi contoh di kehidupan sehari-hari. Misalnya orangtua selalu selalu berbagi, baik pada tetangga, selalu tersenyum kepada teman, dan sebagainya. Dengan begitu anak perlahan tahu bahwa merebut mainan temannya itu tidak baik karena bisa membuat temannya sedih.

2. Cara meminta maaf

Jika anak menunjukkan penyesalan atas apa yang dia lakukan terhadap temannya, ajarkan dia cara minta maaf yang baik, yakni menemui temannya, menatapnya baik-baik, menyatakan permintaan maaf untuk kesalahan yang mana, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi lain kali.

7 Cara Menghadapi Anak Yang Suka Membantah

3. Tawarkan alternatif lain 

Ajarkan pada anak untuk menebus kesalahan dengan menawarkan alternatif lain. Misalnya jika anak merusak mainan temannya, minta dia untuk menawarkan mainan yang disukai temannya untuk dimainkan. 

4. Lihat orang lain

Ajak anak bicara, tanyakan kira-kira bagaimana cara temannya mengatasi masalah. Misalnya ketika temannya merebut mainan temannya sehingga membuatnya menangis, apa yang mereka lakukan? Meminta maaf, bersalaman, atau mengembalikan mainannya? Diskusikan kira-kira apa solusi yang terbaik.   

| SHUTTERSTOCK
5. Belajar mengevaluasi diri

Latih anak untuk mengevaluasi tindakannnya dan memilih solusiyang tepat. Misalnya dengan pertanyaan-pertanyaan seperti, “Kenapa kamu melakukan itu? Apakah kamu sedang kesal atau capek?,” “Kira-kira apa yang dirasakan temanmu yang kamu rebut mainannya itu?,” dan sebagainya.

6. Penyesalan lewat kata atau gambar

Beberapa anak yang sudah agak besar bisa menyatakan penyesalannya melalui gambar atau kalimat. Mereka memiliki waktu untuk melakukan refleksi dan memilih kata-kata atau gambar. Orangtua bisa membantu anak untuk memberikan gambar tersebut kepada temannya. 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro