Love as powerful as your mother’s for you leaves its own mark to have been loved so deeply .. will give us some protection forever.
J.K. Rowling

6 Tips Mengelola Keuangan Bagi Pasangan Muda

author
Hasto Prianggoro
Sabtu, 13 April 2019 | 18:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Manajemen keuangan rumah tangga merupakan masalah yang tak boleh dianggap mudah. Salah mengelola, masalah keuangan bisa mengganggu hubungan rumah tangga, bahkan pada pasangan yang baru menikah sekalipun.

1. Bicarakan jauh-jauh hari

Manajeman keuangan rumah tangga sebaiknya sudah mulai dibicarakan sebelum menikah. Beberapa hal yang harus dibicarakan antara lain apakah setelah menikah akan membuat rekening bersama ataukah rekening masing-masing, khususnya bagi pasangan yang sama-sama bekerja.

2. Kenali karakter pasangan

Kenali karakter dan kebiasaan pasangan dalam hal mengelola keuangan sehingga urusan keuangan tidak justru memunculkan masalah.

Misalnya suami tipenya sangat boros, istri mudah tergoda berbelanja produk-produk baru, dan sebagainya.

Baca juga: Jangan Lakukan 5 Hal Ini Ketika Mulai Berbisnis

3. Berbagi tugas

Buatlah semacam pembagian tugas untuk urusan keuangan. Misalnya istri bertanggung jawab untuk pengeluaran bulanan, suami bertugas memilih dan menentukan investasi sekaligus mengelolanya, atau apakah semua urusan keuangan keluarga dihandle oleh istri atau suami?

4. Bereskan kondisi keuangan

Periksa dan diskusikan kondisi keuangan masing-masing, misalnya sebelum menikah suami memiliki utang pada bank, sisa cicilan kendaraan, dan sebagainya.

Bereskan lebih dulu kondisi keuangan masing-masing, buat kesepakatan dengan uang siapa utang-utang tadi akan diselesaikan. Setelah urusan utang atau keuangan masing-masing beres, barulah kemudian membuat anggaran baru.

| SHUTTERSTOCK
5. Buat pos-pos keuangan

Pos-pos yang harus dimasukkan dalam anggaran keluarga antara lain pengeluaran bulanan, investasi, dan anggaran cadangan.

Pengeluaran bulanan bisa dibagi lagi menjadi pengeluaran rumah tangga (misalnya belanja bulanan, tagihan listrik dan air, tagihan telepon, dan sebagainya), asuransi kesehatan, asuransi pendidikan untuk anak kelak, kredit rumah, dan sebagainya. Alokasikan sebagian pemasukan untuk berinvestasi atau menabung.

6. Komunikasi dan transparansi

Ini tak kalah penting, yaitu masing-masing pihak harus terbuka dan mengomunikasikan urusan keuangan kepada pasangannya.

Masalah keuangan bisa menjadi masalah sensitif yang berpotensi mengganggu hubungan jika tidak diatur dan dikelola secara terbuka, bahkan bagi pasangan yang baru menikah.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro