Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

4 Tanda Kamu Akan Jadi Atasan yang Baik

author
Isna Triyono
Senin, 15 April 2019 | 18:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Mungkin banyak orang yang bisa menjadi atasan atau bos.

Tapi hanya sedikit yang bisa menjadi atasan yang baik. Bukan karena kamu mudah memaafkan kesalahan anak buah atau terlalu memberi kelonggaran pada karyawan.

Jika kamu temui ciri berikut ini dalam dirimu, artinya kamu kelak bisa menjadi atasan yang baik. Apa aja tandanya?

Baca juga: 6 Cara Bijak Menerima Kritik Dari Bos

1. Kamu Selalu Ada untuk Membela Orang Lain

Jika kamu selalu berpikir untuk membela anak buah dibanding selalu mengejar target pekerjaan, kamu sudah punya modal jadi atasan yang baik.

Jika atasan selalu memikirkan tentang target dan pekerjaan, tanpa memikirkan soal karyawan dan memperhatikan apa yang menjadi keluhan mereka, ia akan mudah ditinggalkan oleh anak buahnya.

2. Jeli dan Perhatian

Atasan yang baik bukan hanya bisa mencapai target, tetapi juga harus bisa mencegah masalah.

Jika kamu jeli dan perhatian, biasanya tanda-tanda awal masalah bisa dideteksi lebih dini, misalnya kamu bisa melihat kinerja karyawan yang menurun atau ada data yang tidak sesuai dengan data sebelumnya.

Atasan yang baik akan jeli dan perhatian dengan semua yang terjadi di lingkungan pekerjaannya, termasuk karyawan. Ia juga akan menindaklanjuti apa yang ia rasakan agar cepat mendapat solusi.

Baca juga: 5 Tanda Saatnya Melangkah Bikin Karier Tambah Maju

SHUTTERSTOCK |

3. Bisa Menerima Masukan

Menjadi atasan bukan berarti kamu selalu benar. Kadang masukan dan saran dari karyawan juga bisa menjadi pekerjaan tim jadi lebih baik.

Atasan yang bisa menerima masukan dan saran, biasanya punya sudut pandang yang sangat ‘sehat’.

4. Punya Empati

Orang yang bisa membaca, merasakan, dan memahami orang lain, akan menjadi bos yang baik.

Empati menjadi landasan yang penting untuk menguatkan hubungan dengan karyawan dan juga support system yang lain. Jika hubungan ini dibangun dengan perasaan hangat, lingkungan pekerjaan menjadi lebih nyaman dan bisa memacu kinerja yang lebih baik.

 

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono