Mampu berhubungan seks dalam waktu lama belum tentu baik, lho. Bisa jadi suami mengalami ejakulasi terhambat (retarded ejaculation).
Ejakulasi terhambat (retarded ejaculation) adalah ejakulasi yang tidak terjadi pada saat yang diinginkan. Ejakulasi terhambat termasuk salah satu disfungsi seksual pada pria dan merupakan kebalikan dari ejakulasi dini (premature ejaculation).
Sebagian besar kasus ejakulasi terhambat ini disebabkan oleh faktor psikologis. Misalnya suami sedang tidak begitu mood untuk berhubungan intim, punya pengalaman traumatis, suasana yang kurang nyaman, dan sebagainya.
Ejakulasi terhambat juga bisa disebabkan oleh penyebab organik misalnya suami sedang mengonsumsi beberapa jenis obat atau menderita penyakit pada persarafan dan pembuluh darah (misalnya stroke).
Baca juga: Gairah Seksual Meredup? Nyalakan Lagi Dengan 7 Hal Ini
Untuk menangani ejakulasi terhambat, tentu harus dicari penyebabnya lebih dulu, apakah karena faktor psikis atau karena penyebab organik. Jika penyebabnya faktor psikologis, bisa dilakukan psikoterapi dengan bantuan psikolog atau psikiater. Sementara jika penyebabnya adalah kelainan organ, harus diobati.
Beberapa hal yang bisa dilakukan pasangan suami istri untuk mencegah ejakulasi terhambat antara lain mengembangkan kehidupan seks yang sehat, menikmati saat-saat berhubungan intim, berkomunikasi sebelum dan selama berhubungan intim, dan sebagainya.
Pasangan juga harus membantu dengan misalnya menciptakan suasana yang nyaman, membangun foreplay agar terbangun libido, memahami dan mengerti situasi yang dialami pasangan, dan sebagainya.