When I come home, my daughter will run to the door and give me a big hug, and everything that’s happened that day just melts away.
Hugh Jackman

Kenapa Si Kecil Jalannya Jinjit?

author
Hasto Prianggoro
Senin, 22 April 2019 | 14:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Orang tua sering menganggap anak jalan jinjit sebagai hal yang lucu dan menggemaskan. Tetapi, jika anak masih saja jalan jinjit hingga usia 3 tahun, orang tua sebaiknya membawanya ke dokter.

Pada 6 bulan pertama bisa berjalan, normal jika anak berjalan jinjit. “Tetapi, kalau anak berjalan jinjit lebih dari 6 bulan, orang tua harus curiga dan segera membawanya ke dokter untuk dicari penyebabnya,” kata Liesa Persaud, terapis fisik anak. Seharusnya, semakin besar anak, semakin jarang mereka berjalan jinjit dan kemudian hilang.

Ada berbagai alasan anak berjalan jinjit. Studi yang dipubikasikan di Pediatrics menemukan bahwa 5-12% anak-anak berjalan jinjit tanpa alasan jelas. Perilaku ini bisa berkembang menjadi kebiasaan yang seringkali malah dianggap lucu oleh orang tua sehingga dibiarkan.

“Seiring perkembangan anak, tulang kaki anak akan bertambah panjang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan otot,” kata Howard Green, podiatris dari South Surrey. Anak lebih nyaman mengangkat tumit saat berjalan karena ini akan membantu mengurangi sakit akibat ketegangan otot.

 Anak Harus Berhenti Mengempeng Sebelum 2 Tahun

Berjalan jinjit juga dihubungkan dengan masalah sensori seperti gangguan pada fungsi penglihatan, gangguan pada pemrosesan sensori, serta pelambatan perkembangan.

Seringkali, anak dengan masalah sensori merasa tak nyaman dengan tekstur tertentu di telapak kakinya. Pada anak-anak yang lahir prematur, seringnya bagian tumit ditusuk jarum untuk pengambilan sampel darah lab membuat bagian tumitnya menjadi hipersensitif.

Selain itu, berjalan jinjit juga bisa menjadi tanda awal cerebral palsy. Studi yang dipublikasikan di jurnal Brain & Development menemukan bahwa 19% anak dengan autisme berjalan jinjit. Penyebabnya karena mereka punya kebiasaan mengulang-ulang atau karena masalah sensori.

Penelitian di Swedia yang dimuat dalam Pediatrics mendapatkan data bahwa lebih dari 50% anak-anak yang biasa berjalan jinjit akan menghentikan kebiasaannya saat berusia 5,5 tahun. Tetapi, waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan adalah sebelum anak berusia 3 tahun. “Supaya pola gerakan tidak kadung menetap dan struktur kaki tidak telanjur berubah,” kata Persaud.

 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro