You have a lifetime to work, but children are only young once.
Polish Proverb

7 Komunikasi Non-Verbal yang Penting Saat Wawancara

author
Isna Triyono
Senin, 22 April 2019 | 18:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Selama proses wawancara, bukan hanya kecakapan kamu menjawab semua pertanyaan pewawancara, tetapi juga gesture atau bahasa tubuhmu ikut menentukan.

Malah, boleh dibilang, komunikasi nonverbal atau bahasa tubuh, punya peranan lebih penting dibanding dari semua jawabanmu pada pewawancara.

Misalnya, kamu terlalu mudah tertawa di saat yang tidak tepat selama proses wawancara, bajumu kurang rapi, atau aroma tubuhmu berbau asap rokok.

Semua itu akan membuat pewawancara berpikir dua kali menerimamu, meski semua jawaban yang keluar dari mulutmu sangat memuaskan.

Baca juga: Punya Bos Gila Hormat, Ini Tips Menghadapinya

Berikut komunikasi nonverbal yang harus kamu perhatikan selama wawancara.

1. Intonasi Bicara

Selalu bersikap sopan selama wawancara dan gunakan intonasi yang sedang, jangan terlalu kencang atau terlalu rendah. Intonasi rendah menunjukkan kamu kurang percaya diri.

2. Senyum di Waktu yang Pas

Tersenyum dan menganggukan kepala pada waktu yang tepat dan tidak berlebihan. Misalnya setiap kali menjawab kamu tidak harus selalu tersenyum.

Kadang perlu juga untuk menunjukkan mimic serius saat menjawab pertanyaan.

3. Jangan Tertawa

Mungkin kamu ingin mencoba mencairkan suasana dengan tertawa. Tapi sebaiknya jangan tertawa kecuali pewawancara melakukannya terlebih dahulu.

4. Kontak Mata

Kamu harus lakukan kontak mata dengan pewawancara untuk menunjukkan kamu percaya diri dan serius dengan jawaban-jawabanmu.

SHUTTERSTOCK |

5. Posisi Duduk

- Jangan membungkuk
- Jangan bersandar karena terlihat sangat santai
- Sebaiknya duduk dengan posisi tegak, tempelkan punggung di sandaran kursi namun condongkan tubuh sedikit ke depan sehingga kamu terlihat serius dan tertarik dengan sesi wawancara.

Baca juga: 4 Tanda Kamu Akan Jadi Atasan yang Baik

6. Posisi Tangan

Selama wawancara, jangan biarkan tanganmu memainkan jari atau bergerak-gerak. Sebaiknya pegang pulpen atau note untuk membuat nyaman.

7. Berjabat Tangan di Akhir Wawancara

Jangan lupa untuk berjabat tangan dengan pewawancara setelah sesi wawancara berakhir. Berikan jabatan tangan yang hangat dan meyakinkan, tidak terlalu kerasa ataupun lemah.

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono