Membangun bisnis tak semudah membalik telapak tangan. Butuh visi, keberanian, ketekunan dan disiplin, seperti yang dilakukan Lady Gaga.
Apapun alasannya, Lady Gaga adalah seorang penampil hebat. Ia seorang entrepreneur di bidang entertainment. Jadwal show antre di seluruh dunia, lagu-lagu hitsnya memuncaki tangga lagu dunia, belasan Grammy berhasil ia raih, juga piala Oscar.
Lady Gaga memang layak mendapat semua sanjungan. Saat memberi sambutan saat menerima piala Oscar untuk kategori Original Song dengan lagunya "Shallow” di film A Star Is Born yang juga ia bintangi, Lady Gaga mengatakan sambi terbata bahwa semua yang ia capai adalah buah kerja keras.
Katanya, “Aku bekerja keras bertahun-tahun, dan ini bukan soal menang. Ini tentang bagaimana kita tak boleh menyerah. Jika kamu punya mimpi, kejar itu sekeras mungkin. Tak peduli beraa kali kamu gagal, yang penting kamu bangkit lagi dan terus berupaya,” kata pemilik nama asli Joanne Angelina Germanotta ini.
Kebanyakan dari kita hanya melihat hasil akhir dari sebuah sukses. Sementara proses bertahun-tahun menuju kesuksesan itu tak pernah dilirik. Nah, bagaimana agar kita bisa melalui proses sehingga sukses menjadi seorang etrepreneur? Ikuti 3 mantra yang diamini Lady Gaga berikut ini.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Membangun Bisnis Dengan Bootstrapping
1. Disiplin
Lady Gaga mulai belajar memainkan piano di usia 4. Ia mulai menyanyi dan menari di teater lokal tak lama kemudian. Kata Malcolm Gladwell, penulis buku-buku best seller dunia, butuh 10.000 jam untuk menjadi seorang ahli. Masuk akal, sih. Bill Gates misalnya, mulai menekuni dunia computer programming sebelum usia 16 tahun.
Kata kuncinya adalah tak cukup jika kita hanya melakukan sesuatu atau memulainya saja. Yang dibutuhkan adalah ketekunan, disiplin, dan menjadikan entrepreneurship sebagai bagian hidup.
2. Kejar mimpimu
Bermimpi itu mudah. Tapi apakah bermimpi saja cukup? Tentu tidak. Menjadi entrepreneur itu bukan hal yang mudah. Gagal, jatuh, bangkrut, diakali partner atau konsumen, bahkan juga keluarga dan sahabat. Tetapi entrepreneur sukses akan bangkit dan memulainya lagi, begitu seterusnya.
Lady Gaga harus menerima penolakan 99 kali sebelum akhirnya bisa tampil bersama Bradley Cooper di film A Star Is Born yang memberinya piala Oscar pertama.
Statistik menunjukkan 50% bisnis akan hancur pada 2 tahun pertamanya, dan 90% dalam 5 tahun pertamanya. Tapi ini bukan berarti bisnis yang mampu melewati 5 tahun pertamanya dipastikan bakal sukses.
Dropbox misalnya, dibangun tahun 2007 dan baru belakangan ini go public. Contoh lain Amazon. Selama hampir 15 tahun, perusahaan besutan Jeff Bezos, orang terkaya di dunia, ini dalam kondisi defisit atau kembang kempis sebelum akhirnya mencatatkan diri sebagai perusaaan dengan pendapatan 2 milyar dolar per quarter. Apple pun serupa. Berkali-kali perusahaan ini nyaris bangkrut sepanjang 42 tahun sejarahnya.
Akan tetapi, ada kesamaan dari perusahaan-perusahaan tadi, yakni mereka terus beroperasi, terus berbenah. Mereka mengikuti perkembangan zaman meskipun kadang-kadang tak berhasil juga. Dengan kata lain, jika kamu pengin sukses, teruslah berinovasi dan jangan berhenti, seperti yang dilakukan Lady Gaga.