Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

Konflik Menantu-Mertua, Bagaimana Mengatasinya?

author
Hasto Prianggoro
Selasa, 23 April 2019 | 20:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

 Konflik antara menantu dan mertua sudah menjadi cerita klasik yang umum terjadi. Biasanya, menantu perempuan dan ibu mertualah yang kerap berkonflik. Nah, bagaimana mengatasi konflik atau “perang” dengan ibu mertua?

 

1. Terimalah kenyataan

Terimalah kenyataan bahwa ibu mertua merupakan bagian dari hidup kamu sekarang. Yang harus dilakukan adalah mencari cara agar kamu bisa hidup harmonis bersamanya. Contoh kecil, tak ada salahnya mengizinkan anak berjalan-jalan bersama neneknya menikmati es krim, meskipun di rumah dibatasi.

2. Cobalah beradaptasi

Berusahalah untuk beradaptasi dan menyesuaikan dengan tradisi, karakter mertua, kebiasaan, maupun aturan keluarga suami. Bisa jadi tradisi dua keluarga jauh bertolak belakang, tetapi tak perlu menunjukkannya sebagai sebuah penghalang untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan keluarga suami, khususnya ibu mertua. Sesekali, ajak ibu mertua makan di restoran favoritnya, berduaan saja.

Baca juga: 6 Kebiasaan Yang Bisa Membuat Awet Hubungan

3. Ketika ibu mertua galau

Perasaan galau tak selalu diperlihatkan. Yang sering terjadi, justru muncul dalam bentuk marah atau jadi hobi mengkritik. Misalnya, seorang ibu yang harus merelakan putranya menikah. Dan setelah menikah, dia tak punya otoritas lagi terhadap putranya. “Apa-apa pasti tanya dulu ke istrinya,” keluh sang ibu. Jika ini yang terjadi pada ibu mertua, kamu ibu semestinya memahami dan membantu suami untuk tetap punya waktu bagi orangtuanya.

4. Saling menghargai

Masing-masing pihak harus bisa saling menghargai. Baik keluarga sendiri maupun keluarga suami pasti memiliki perbedaan dan aturan masing-masing. Perbedaan bisa dalam hal budaya, adat istiadat, kebiasaan, karakter, dan sebagainya. Jika masing-masing mau memahami dan menghargai perbedaan dan aturan-aturan tadi, rasanya tak akan muncul “perang” antara mertua-menantu.

5. Diskusikan dengan suami

Jangan tempatkan suami atau anak di tengah-tengah konflik kamu dengan mertua. Jika kamu hobi mengkritik ibu mertua di hadapan suami, lama-lama suami bisa tak betah dan akhirnya malah mengambil posisi membela ibunya. Ajak suami bicara tentang solusi yang bisa diambil. Minta pendapatnya dan minta agar dia juga melakukan hal yang sama terhadap ibunya.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro