Marah tidak apa-apa asal tidak bertindak agresif atau melakukan kekerasan. Inilah yang harus dipahami anak ketika marah. Berikut tips ketika menghadapi anak yang marah.
1. Menenangkan diri
Ketika anak marah, beri dia waktu untuk menenangkan diri di kamarnya. Tetap awasi anak karena bisa saja anak semakin tidak bisa mengendalikan dirinya di kamar. Tak perlu memberi respons berlebihan. Jika kemarahan anak agak mereda, temani sambil latih anak mengambil napas dalam-dalam atau berhitung untuk meredakan amarahnya.
2. Kenalkan feeling vocabulary
Anak biasanya berteriak, memukul, menendang, dan melemparkan benda-benda ketika marah. Ini karena mereka belum tahu cara mengekspresikan kemarahan. Kenalkan anak pada kata-kata untuk mennjukkan emosi mereka (feeling vocabuary). Misalnya “marah,” “senang,” “takut,” “cemas,” “terganggu,” “tersinggung,” “grogi,” dan sebagainya. Lanjutkan dengan mengenalkan kalimat seperti, “Aku sangat marah,” “Dia menggangguku,” dan sebagainya. Tekankan bahwa berbicara selalu lebih baik daripada memukul, menendang, dan melempar benda-benda.
Baca juga: Hati-Hati, Gadget Bisa Mengganggu Perkembangan Bicara Anak
3. Alihkan ke hal-hal produktif
Kemarahan dipicu oleh amygdala, bagian otak yang mengontrol emosi, naluri bertahan, dan memori. Begitu emosi terpicu, adrenalin akan terpompa sehingga meningkatkan kadar testosteron, denyut jantung dan tekanan darah. Untuk mencegah resiko munculnya kekerasan dan perilaku agresif, arahkan emosi anak ke hal-hal yang produktif dan tidak merusak misalnya berteriak sambil menutup muka dengan bantal, olahraga, atau aktivitas lain.
4. Beri empati
Beri empati ke anak yang sedang marah. Kenali perasaan mereka, apakah sedang marah, frustrasi, kecewa, atau kesal pada sesuatu. Beri respons tapi jangan menyela omongannya. Berempati berarti membiarkan anak melepas perasaannya tanpa menghakimi. Begitu orangtua membuka diri, anak akan merasa nyaman dan akan lebih tenang.
Baca juga: Video Parenting: Anak Suka Memukul, Ini Cara Bunda Menghadapinya
5. Terapkan aturan
Aturan sangat penting untuk membuat anak disiplin. Marah tidak apa-apa asal dilakukan dengan cara yang tepat. Orangtua bisa memberikan aturan sederhana seperti tidak boleh memukul, menggigit, menendang, melempar benda, berkata kasar, atau melakukan kekerasan saat marah