When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

7 Tanda Perilaku Anak Tak Normal

author
Hasto Prianggoro
Kamis, 2 Mei 2019 | 19:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Wajar jika anak-anak sesekali melanggar aturan. Dari sana, mereka akan belajar tentang aturan. Konsekuensi yang mereka terima akan menjadi pelajaran penting di dalam kehidupan mereka kelak.

Namun, terkadang perilaku yang melenceng bisa menjadi tanda persoalan yang lebih serius. Orangtua harus tahu mana perilaku yang benar dan mana yang tidak normal. Berikut beberapa tanda-tanda perilaku anak yang tidak normal dan harus diwaspadai.

 

1. Tak bisa mengelola emosi

Bagi anak usia prasekolah, sesekali tantrum masih wajar. Tetapi untuk anak-anak yang lebih tua, semestinya mereka sudah bisa lebih mampu mengelola perasaannya. Jadi, jika anak tak bisa mengatur kemarahan, rasa frustrasi, atau rasa kecewa dengan cara yang tepat, bisa jadi dia memiliki masalah emosi.

2. Kesulitan mengatur impulsnya

Menurut KBBI, impuls adalah rangsangan yang timbul dengan tiba-tiba untuk melakukan sesuatu. Mengatur impuls akan berkembang secara perlahan seiring pertambahan usia. Jika anak berperilaku agresif begitu masuk sekolah atau suka berteriak ke guru di kelas, rasanya dia butuh bantuan untuk mengelola impulsnya.

Baca juga:  Apakah Tas Punggung Si Kecil Terlalu Berat?

3. Mengulang-ulang perilaku yang salah

Terkadang, anak anak mengulang-ulang kesalahan untuk melihat apakah orangtua konsisten menerapkan aturan. Jika orangtua konsisten tetapi anak masih juga mengulang-ulang perilaku yang salah, sebaiknya cari tahu penyebabnya.

4. Dijauhi teman

Cekcok dengan teman sepermainan adalah hal lumrah. Tapi jika perilaku anak membuatnya diasingkan oleh teman-temannya, bisa jadi dia punya masalah. Semestinya, anak-anak bisa mengembangkan dan menjaga hubungan sehat dengan teman-teman sepermainannya.

5. Menyakiti dirinya sendiri

Anak-anak yang suka memukul-mukul kepalanya sendiri, menyakiti tubuhnya sendiri, atau memaki-maki dirinya sendiri harus mendapat perhatian serius. Apalagi jika anak mulai berbicara tentang bunuh diri. Orangtua harus segera mencari bantuan profesional.

| SHUTTERSTOCK
6. Ada masalah di sekolahnya

Cermati jika anak sudah mulai mendapat masalah di sekolahnya. Misalnya anak sering mendapat teguran dari guru, suka berkelahi dengan temannya, atau tak bisa mengikuti pelajaran. Ini merupakan tanda ada yang tidak normal dengan perilakunya.

7. Perilaku seksual tak normal

Anak bertanya tentang asal-usul adik bayinya? Ini wajar. Tetapi jika anak terlihat memiliki perialku seks yang tidak layak bagi anak seusianya, orangtua harus mencari tahu apakah ada persoalan dengan perilaku anak.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro