If you have never been hated by your child, you have never been a parent.
Bette Davis

Anak Susah Dibangunkan Saat Sahur, Ini 5 Tips Bagi Orangtua

author
Hasto Prianggoro
Senin, 6 Mei 2019 | 16:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Membangunkan anak untuk makan sahur tak selalu mudah. Ada anak yang gampang dibangunkan, ada juga yang sangat sulit membuka mata. Orangtua harus kreatif dan membuat aturan untuk membiasakan anak bangun saat sahur. Biasanya, minggu pertama puasa merupakan saat-saat sulit untuk bangun saat sahur. Minggu-minggu berikutnya anak akan mulai terbiasa dan tidak begitu sulit membangunkannya. Berikut 5 tips bagi orangtua agar lebih mudah membangunkan si Kecil saat sahur.

 

1. Kamar yang nyaman

Kondisi kamar yang nyaman akan membantu anak mendapatkan tidur yang berkualitas. Dengan tidur cukup dan berkualitas, anak juga akan bangun dalam kondisi yang segar dan cukup tidur. Perhatikan lampu tidur dan tempat tidur, pilih lampu yang tidak terlalu terang dan tempat tidur yang empuk. Jika anak suka, putarkan musik-musik lembut agar anak bisa tidur lelap.

2. Atur jam tidur

Mengatur jam tidur anak  lebih awal bisa membantu anak mendapatkan tidur yang cukup. Misalnya selama bulan puasa majukan jam tidur anak satu jam lebih awal. Jika anak sudah bersekolah, atur juga waktu untuk belajar atau mengerjakan peer. Misalnya anak mengerjakan peer di sore hari sebelum berbuka puasa. Kalau perlu skip jam tidur siang anak supaya lebih mudah tertidur di malam harinya.

 Baca juga: Olahraga Saat Puasa, Hindari Terik Matahari

3. Sahur menjelang waktu Imsak

Anak yang sudah bersekolah biasanya akan langsung mempersiapkan diri untuk berangkat sekolah. Pertimbangkan juga waktu sahur anak supaya tidak terlalu lama menunggu saat berangkat sekolah. Sebaiknya bangunkan anak untuk makan sahur menjelang waktu Imsak supaya punya waktu tidur lebih lama. Jika makan sahur terlalu awal, anak bisa kembali tertidur sehingga malah sulit dibangunkan untuk persiapan berangkat sekolah.

4. Ikut menyiapkan menu sahur

Ajak anak untuk menyiapkan menu sahurnya sendiri. Persiapan bisa pada malam sebelumnya atau saat mau sahur. Biarkan anak memilih menu sahur kesukaannya. Jika perlu, ajak anak berbelanja di siang harinya supaya mereka termotivasi untuk bangun ketika sahur.

5. Beri reward

Tak ada salahnya memberikan reward jika anak bisa bangun saat sahur tepat waktu, khususnya untuk anak-anak yang lebih kecil. Tak perlu hadiah yang mahal, yang penting anak merasa dirinya diapresiasi. Orangtua harus lebih menekankan pada pentingnya sahur daripada hadiah yang diberikan.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro