When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Hati-Hati Efek Samping Usai Menonton Game of Thrones

author
Hasto Prianggoro
Selasa, 7 Mei 2019 | 16:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Siapa yang tak tahu serial Game of Thrones yang ditayangkan HBO? Ternyata, menonton serial ini punya efek samping tak baik bagi kesehatan.

 

Sudahkah kamu menonton kelanjutan serial Game of Thrones (GoT) yang kini memasuki season 8? Serial yang tayang setiap Minggu malam ini sepertinya menjadi tontonan wajib yang tak boleh dilewatkan. Tapi tahukah kamu bahwa menonton GoT ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan?

Episode 3 GoT season 8 yang berjudul “The Long Night” menampilkan pertempuran epik antara pasukan Westeros dan White Walker yang sangat mencekam dan bikin stres hampir sepanjang 67 menit durasinya. Episode ini juga mencatat rekor sebagai tayangan yang mendapat cuitan Twitter paling banyak, hampir 8 juta cuitan setelah penayangannya. Penonton tak langsung tidur tetapi sibuk memposting analisa, komentar, kekecewaan, kemarahan, padahal, keesokan harinya harus masuk kantor pagi-pagi!

Baca juga:  Pemeran Game of Thrones ini 2 Kali Mengalami Aneurisma Otak, Apa Penyebabnya?

Kondisi tubuh mereka yang bangun pagi usai menonton episode 3 GoT digambarkan mirip seperti kondisi ketika kita mengalami imsonia akibat stres. TV memang bisa memicu stres, tetapi lebih dari itu, menurut Calm Clinic, TV juga bisa memperburuk stres dan kecemasan pada sebagian orang.

Nah, GoT dianggap sebagai salah satu serial TV yang membuat penonton tegang, stres, cemas, dan tak bisa tidur. “TV juga membuat orang jadi kurang tidur. Dan kurang tidur bisa meningkatkan gangguan kecemasan,” jelas Micah Abraham, penulis dan editor kesehatan mental di blog Calm Clinic.

| IST
Orang cenderung menyukai program yang membuat stres. Tak hanya film horor, reality show, drama, thriller, bahkan film dokumenter pun bisa membuat penonton stres. “Dan ketika orang merasa cemas, yang dibutuhkan adalah emosi positif. Sialnya, tayangan-tayangan tadi sangat jarang menawarkan emosi positif,” sambung Abraham.

Tayangan penuh adegan kekerasan, kematian, kehancuran, seperti pada episode “The Long Night” merupakan resep jitu pemicu stres. Bahkan HuffPost, seperti dikutip Bustle.com, melaporkan peningkatan penjualan Cannabidiol (CBD).

Para penggemar fanatik GoT rame-rame mencari CBD, sejenis suplemen herbal yang  bisa membantu merasa nyaman, untuk meredakan saraf mereka yang tegang. Hashtag yang berkaitan dengan CBD pun mengalami lonjakan setelah penayangan episode “The Long Night.”

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro