Bulan puasa sering dikaitkan dengan bau mulut. Bagaimana mencegah dan mengatasinya?
Ada banyak penyebab bau mulut (halitosis). Penelitian menunjukkan hampir 85 persen bau mulut bersumber dari kelainan di rongga mulut, baik karies gigi maupun infeksi jaringan penyangga gigi.
Bau mulut juga bisa bersumber dari hidung atau penyakit tertentu seperti diabetes, infeksi paru-paru, amandel kronis, serta infeksi lambung atau usus. Pada anak-anak, bau mulut bisa muncul karena ada benda asing yang masuk ke hidung sehingga terjadi pembusukan dan menimbulkan bau mulut.
Asam lambung tinggi juga bisa menyebabkan bau mulut, misalnya pada penderita mag. Asam lambung yang meningkat akan naik ke tenggorokan sehingga timbul bau mulut.
Baca juga: Olahraga Saat Puasa, Hindari Terik Matahari
Bagaimana pada bulan puasa? Selain faktor adanya penyakit tertentu, asal rajin membersihkan gigi, seharusnya bau mulut bisa dihindari. Yang sering terjadi, usai makan sahur orang malas menggosok gigi dan langsung tidur. Padahal, setelah 30 menit tidak makan, keasaman mulut akan meningkat.
Ketika puasa, tidak ada makanan yang masuk ke dalam mulut, sehingga mulut dalam keadaan istirahat dalam jangka waktu lama. Pada saat itu, sisa-sisa makanan akan menumpuk sehingga mengundang aktivitas bakteri secara berlebihan. Hasilnya, muncul bau mulut.
Untuk mencegah dan menghilangkan bau mulut, cari dulu penyebabnya. Sebaiknya rajin menggosok dan membersihkan gigi. Jangan lupa, lidah juga disikat karena lidah yang kotor juga akan menimbulkan bau. Bisa juga menggunakan obat kumur atau obat penyegar mulut. tetapi jangan terlalu sering karena obat kumur mengandung septik.