We may not be able to prepare the future for our children, but we can at least prepare our children for the future.
Franklin D. Roosevelt

Penderita Penyakit Ini Boleh Puasa, Asal...

author
Hasto Prianggoro
Jumat, 17 Mei 2019 | 12:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

 

Puasa terbukti sangat bagus bagi kesehatan. Pasalnya, pencernaan punya waktu cukup untuk beristirahat. Tapi, bolehkah penderita penyakit-penyakit tertentu berpuasa?

Puasa merupakan sebuah proses mengistirahatkan saluran pencernaan. Jika biasanya pencernaan bekerja hampir 18 jam, saat puasa hanya bekerja sekitar 12 jam. Puasa juga membuat sistem pengendalian kadar gula darah berfungsi. Tubuh akan menyimpan kelebihan kalori dalam bentuk glikogen. Selama puasa, cadangan glikogen inilah yang lebih dulu dipakai, baru cadangan lain seperti lemak. Dikutip dari berbagai sumber, berikut “aturan” puasa bagi penderita penyakit-penyakit tertentu.

1. Penyakit jantung

Penderita penyakit jantung ringan sebetulnya masih boleh berpuasa, asal berkonsultasi lebih dulu dengan dokter. Kurangi asupan kolesterol, santan, perbanyak asupan sayuran saat berbuka atau sahur. Pastikan juga cukup cairan serta rajin minum obat. Jika muncul keluhan, segera batalkan puasa dan konsultasi ke dokter. 

2. Kolesterol tinggi

Berpuasa juga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol asalkan sewaktu berbuka tidak menyantap makanan yang banyak mengandung santan dan gorengan. Penderita kolesterol tinggi juga harus tetap mengikuti diet rendah lemak supaya kadar kolesterol dan trigliserid turun.

Baca juga: Gula Sebabkan Diabetes? Ini 8 Faktanya

3. Mag

Puasa justru bagus bagi penderita mag ringan karena pola makan jadi teratur. Namun, penderita mag tetap harus mengikuti diet, seperti menghindari makanan yang merangsang (terlalu pedas atau asam) serta makanan yang bisa membuat perut kembung (kol atau sawi misalnya). Hindari langsung minum air es saat berbuka, lebih  baik minum air hangat atau teh manis. Sehabis salat Taraweh boleh makan selingan seperti roti atau cracker. Sebaiknya makan dalam porsi kecil secara bertahap.

4. Hipertensi

Bagaimana dengan penderita hipertensi? Puasa sebetulnya malah membantu mengontrol tekanan darah. Kurangi konsumsi garam atau gunakan garam diet. Pastikan cukup istirahat karena faktor yang seringkali membuat tensi darah naik saat puasa adalah kurang istirahat atau kurang tidur. Penderita hipertensi juga dianjurkan makan cukup sayur dan buah. Konsusi sayuran sangat bagus bagi penderita hipertensi karena mengandung mineral (kalsium, kalium, magnesium) yang berguna untuk menjaga pembuluh darah tetap kuat. Jangan lupa rutin minum obat.

| SHUTTERSTOCK
5. Diabetes

Selain sebaiknya musti berkonsutasi dulu dengan dokter, para para penderita diabetes (diabetisi) yang akan menjalani puasa juga harus memerhatikan dosis obat yang diminum. Jika dosis obatnya 3 kali karena kadar gula yang sangat tinggi, bisa  diminum saat berbuka, sehabis salat Taraweh, dan sehabis sahur. Dosis saat sahur sebaiknya juga disesuaikan karena setelah sahur lambung akan kosong dalam waktu cukup lama. Takutnya gula darahnya malah drop. 

Waspada bila muncul gejala hipoglikemi (penurunan kadar gula  darah) seperti gemetar atau lemas. Sebaiknya langsung batalkan puasa, karena hipoglikemi biasanya lebih berbahaya dibanding hiperglikemi. Diabetisi yang mendapat suntikan insulin sebaiknya juga berkosultasi lebih dulu dengan dokter sebelum berpuasa. 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro