Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.
Winston Churchill

Pilih-Pilih Reksadana, Sesuaikan Dengan Tujuan Keuangan

author
Hasto Prianggoro
Sabtu, 18 Mei 2019 | 20:59 WIB
| SHUTTERSTOCK

Ada banyak instrumen investasi yang bisa dipilih, salah staunya reksadana. Apa saja jenisnya?

Reksadana adalah instrumen investasi yang menghimpun dana dari investor dan kemudian diinvestasikan dalam portofolio berbagai surat berharga oleh seorang Fund Manager atau Manajer Investasi (MI) yang memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Return atau keuntungan dari investasi inilah yang akan dibagikan kepada para investor. Namun, selain keuntungan, berinvestasi di reksadana juga memiliki risiko seperti turunnya keuntungan atau bahkan modal pokok lenyap. Nah, apa saja jenis-jenis reksadana di Indonesia?

1. Reksadana Pasar Uang (RDPU)

Reksadana jenis ini melakukan sebagian besar investasinya ke efek hutang berjangka pendek. Contohnya deposito, SBI, obligasi, maupun surat berharga lain. RDPU merupakan reksadana yang tingkat risikonya paling rendah, begitu pun return-nya. 

2. Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT)

Reksadana jenis ini menaruh sebagian besar investasinya pada obligasi atau surat hutang berjangka pendek, menengah, sampai jangka panjang. Sisanya ditempatkan pada instrumen keuangan lain. Rata-rata target return RDPT adalah sekitar 12-15% per tahun. Investor yang cocok dengan investasi ini adalah mereka yang mempunyai tujuan investasi jangka menengah dengan profil risiko sedikit lebih agresif dibandingkan investor RDPU. 

Baca juga: Atur Pengeluaran di Bulan Puasa Supaya Tidak Jebol

3. Reksadana Saham (RDS)

Reksadana saham adalah jenis reksadana dimana sebagian besar dana diinvestasikan ke saham. Berbeda dengan RDPT maupun RDPU yang lebih berorientasi pada pendapatan bunga, saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi melalui kenaikan harga saham. Jenis investor yang sesuai dengan RDS adalah mereka yang berani mengambil risiko kehilangan sebagian dari pokok investasi mereka dalam jangka pendek. Return yang dijanjikan cukup menggiurkan, yakni rata-rata 20%.

4. Reksadana Campuran (RDC) 

Reksadana jenis ini melakukan investasi campuran antara obligasi dan saham. Potensi resiko dan keuntungan RDC ada di tengah-tengah antara RDPT dan RDS. Tujuan investasi jenis ini misalnya untuk mempersiapkan biaya sekolah anak dengan jangka waktu menengah.

Lantas, bagaimana memilih reksadana yang tepat?

1. Sesuaikan dengan tujuan keuangan. Jika tujuannya jangka panjang, misalnya untuk persiapan pensiun 10-15 tahun lagi, bisa memilih RDC atau RDS. Jika untuk 3 atau 4 tahun lagi, bisa memilih RDPU atau RDPT.

2. Periksa profil risiko. Investor yang agresif bisa memilih RDS. Tapi bagi investor konservatif, sebaiknya memilih RDPU.

3. Pilih Manajer Investasi yang sudah terdaftar secara resmi di OJK. Untuk melihat daftar MI resmi, cek web OJK di reksadana.ojk.go.id

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro