To her, the name of father was another name for love.
Fanny Fern

Nastar, Favorit Kala Lebaran Peninggalan Kolonial Belanda

author
Isna Triyono
Minggu, 19 Mei 2019 | 14:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Lebaran enggak lengkap kalau enggak ada nastar.

Hampir setiap rumah pasti menyuguhkan nastar, kue kecil berisi selai nanas ini di atas meja.

Meski kamu di rumah sudah bikin nastar, tapi setiap seliaturahmi ke rumah kerabat atau tetangga, pasti ingin mencicipi kue nastar bikinan tuan rumah juga kan?

Baca juga: Ini Cara Menghabiskan THR Menurut Zodiak

Jangan Cuma doyan makannya aja nih, kamu juga harus tahu sejarah nanas.

1. Nanas termasuk salah satu peninggalan kolonial Belanda ketika menjajah Indonesia selama 350 tahun.

2. Nanas berasal dari bahasa Belanda, ananas atau nanas tart, kemudian pelafalannya disingkat jadi nastar.

3. Resep asalnya dari Eropa, nastar berisi selai strawberry, apel, atau blueberry, tapi karena di Indonesia buah-buahan tadi sulit ditemui, maka orang Belanda menggantinya dengan nanas.

4. Sebenarnya, nastar juga dikenal dunia internasional dengan nama pineapple tart, yaitu campuran adoan terigu, mentega, guila, dan telur. Hanya bentuknya saja yang berbeda.

SHUTTERSTOCK |

5. Di Indonesia nastar seukuran satu kali gigitan, sementara di Eropa pineapple tart berbentuk satu loyang full dengan isian selai nanas di dalamnya.

Baca juga: Ini Dia Menu Bekal Khas Dari Seluruh Dunia

6. Tak hanya favorit kala Lebaran, nastar juga muncul saat Natal dan Perayaan Imlek.

7. Bagi orang Tionghoa, nastar melambangkan datangnya keburuntungan.

8. Dalam bahasa Hokian, nastar disebut ong lai atau buah pir emas. Warna kuning keemasan dan rasanya yang manis melambangkan rezeki manis yang berlimpah.

 

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono