If you have never been hated by your child, you have never been a parent.
Bette Davis

Yang Harus Diketahui Tentang Ubun-Ubun Bayi

author
Isna Triyono
Senin, 20 Mei 2019 | 10:04 WIB
SHUTTERSTOCK |

Ubun-ubun bayi atau soft spot jadi salah satu anggota tubuh bayi yang kerap mendapat perhatian lebih.

Bagian lunak dan berdenyut di bagian atas kelapa bayi ini sering dianggap riskan untuk disentuh. Tapi benarkan ubun-ubun bayi jika ditekan bisa bolong?

Yuk, ketahui tentang ubun-ubun bayi agar kamu pun bisa merawatnya dengan tepat. Berikut fakta tentang ubun-ubun seperti yang dilansir babycentre.

Baca juga: Luar Biasa, Ini 5 Manfaat Pelukan Bagi Bayi

1. Ubun-ubun bayi atau fontanel akan terus terlihat lunak dan berdenyut sampai tempurung kepalanya terbentuk sempurna. Biasanya ubun-ubun tidak lagi berdenyut ketika bayi berusia 6-18 bulan.

2. Ubun-ubun berguna untuk memudahkan bayi melewati jalan lahir. Tengkorak yang masih lunak dan ubun-ubun membuat otak bayi terlindungi ketika ibu mengejan saat melahirkan.

3. Ada dua jenis ubun-ubun yang ada di kepala bayi. Fontanel anterior yang berada di bagian atas kepala bagi berbentuk berlian dan fontanel posterior yang terletak di bagian belakang kepala bayi, berbentuk segitiga dan biasanya lebih kecil dibanding fontanelle anterior.

4. Meski terlihat lunak dan rawan untuk disentuh, ubun-ubun cukup kuat karena ditutupi oleh membran pelindung.

SHUTTERSTOCK |

Baca juga: 8 Alasan Umum yang Bikin Bayi Menangis

5. Pada bayi prematur, ubun-ubun lebih luas dibanding bayi lahir normal karena bayi prematur lahir lebih cepat sehingga tengkorak belum sempurna.

6. Selain memudahkan proses persalinan, ubun-ubun juga memungkinkan otak bayi berkembang dengan pesat karena masih ada ruang fleksibel yang tumbuh seiring perkembangan volume otak bayi.

7. Ubun-ubun juga bisa menjadi salah satu indikator kesehatan. Ubun-ubun yang cekung mungkin merupakan tanda dehidrasi dan fontanel menggembung juga bisa jadi tanda penyakit serius seperti meningitis. Tapi untuk meyakinkan, sebaiknya konsultasikan pada dokter.

 

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono