Lebih baik yang mana, makan sebelum berolahraga atau setelah berolahraga? Pertanyaan ini lama menjadi perdebatan. Kini, studi terbaru telah menemukan jawabannya.
Peneliti dari Universitas Bath, Birmingham, Newcastle, dan Stirling menganalisa 12 pria sehat dan aktif berusia antara 20-26 tahun. Masing-masing harus menjalani 3 percobaan, yaitu sarapan oat dan susu kemudian beristirahat (tidak bolahraga), sarapan dengan menu yang sama 2 jam sebelum bersepeda selama 60 menit, dan tidak sarapan sebelum berolahraga selama 60 menit.
Hasilnya, olahraga tanpa sarapan lebih dulu akan mengurangi asupan kalori sebanyak rata-rata 150 sepanjang hari. Ini berarti olahraga tanpa sarapan lebih dulu cocok bagi mereka yang berniat menurunkan berat badan.
Artinya, bagi anak muda yang sehat, mengurangi energi bisa dilakukan dengan menghindari sarapan. Ketika kita berolahraga dalam kondisi perut kosong, tubuh tidak memiliki cadangan energi dari makanan sehingga mengambilnya dari sumber lain seperti lemak tubuh. Dengan begitu, olaharaga makin efektif membakar lemak dan membantu menruunkan berat badan.
Baca juga: 6 Tips Tetap Fit dan Berenergi di Bulan Ramadan
Selain itu, olahraga tanpa didahului makan juga menjaga kadar insulin tetap rendah sehingga memberi kesempatan tubuh memproduksi hormon pertumbuhan pebih banyak yang juga membantu membakar lemak.
“Ketika insulin naik, seperti kondisi setelah makan, tubuh merasa harus menyimpan lemak, bukan membakarnya,” kata Phoenyx Austin, MD, dokter spesialis olahraga kepada MindBodyGreen seperti dikutip Reader’s Digest. “Jadi, tak peduli kita berolahraga seperti atlet olimpiade setelah makan, tetap saja lemak tubuh tidak terbakar selama kadar insulin belum turun. Lamanya sekitar 2 sampai 3 jam,” lanjutnya.
Tapi, mereka yang hobi makan sebelum berolahraga tak perlu cemas. Ada juga, kok, keuntungan makan sebelum berolahraga, yaitu lebih banyak membakar karbohidrat dan memperlancar metabolisme.