There is no such thing as a perfect parent. So just be a real one.
Sue Atkins

Rencana Keuangan Bagi Si Milenial

author
Hasto Prianggoro
Sabtu, 25 Mei 2019 | 18:00 WIB
| SHUTTERTSTOCK

 

Usia 20-an tahun merupakan usia penting di fase kehidupan seseorang. Usia ketika seseorang mulai meniti karier, membangun rumah tangga, mencicil rumah, membeli kendaraan, juga mulai menimang momongan.

Di usia ini kebutuhan hidup pun semakin banyak. Pengeluaran juga otomatis makin menggunung, mulai dari pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari hingga pengeluaran untuk membayar angsuran rumah, dan sebagainya. Oleh karenanya, perencanaan keuangan harus mulai dirapikan. Apa saja tipsnya?

 

1. Kurangi hutang

Hal penting yang bisa dilakukan untuk menjaga kondisi keuangan adalah mengurangi hutang. Susunlah daftar hutang apa saja yang harus dilunasi, mulai dari yang paling kecil, termasuk cicilan kartu kredit, hingga hutang yang paling besar. Lunasi dari hutang yang paling kecil, lalu lihat progresnya. Jika keuangan semakin membaik, lunasi hutang berikutnya, dan seterusnya.

2. Hitung kebutuhan hidup

Dana untuk belanja kebutuhan hidup sehari-hari bisa membuat dompet jebol jika kita tak cermat mengelolanya. Buat pos-pos untuk setiap pengeluaran, hindari pengeluaran tak penting yang tidak tercantum di dalam rencana keuangan. Kita harus disiplin dalam hal pengeluaran sehari-hari, pasalnya meski nilainya kecil, seringkali justru dari pos inilah sumber kebocoran muncul. Contoh, belanja online. Nilainya kecil, tapi jika sering dilakukan lama-lama mengganggu keuangan juga.

Baca juga:  5 Mitos Budgeting Yang Wajib Dihindari

3. Dana darurat

Pastikan kita memasukkan dana darurat ke dalam rencana keuangan. Besarnya sekitar 6-12 bulan biaya hidup kita selama ini. Dana darurat ini penting untuk berjaga-jaga seandainya hal-hal yang tak diinginkan terjadi. Misalnya di-PHK, bisnis ambruk, atau muncul situasi darurat lain yang membutuhkan dana.

4. Mulailah berinvestasi

Tak ada kata terlambat untuk mulai berinvestasi dan menabung. Dan, usia 20 tahunan sesungguhnya merupakan usia yang tepat untuk mulai berinvestasi, baik investasi jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Banyak instrumen investasi yang bisa dipilih, mulai dari yang resikonya kecil, contoh menabung atau deposito, hingga yang beresiko tinggi semisal investasi saham. Berinvestasilah secara rutin meski nilainya kecil supaya tidak terlalu mengganggu keuangan.

5. Pilih asuransi  

Usia muda adalah usia yang tepat untuk mulai berasuransi. Salah jika beranggapan bahwa asuransi hanya untuk mereka yang sudah tak muda lagi, misalnya asuransi kesehatan. Justru waktu yang tepat adalah ketika kita mulai bekerja dan mendapat penghasilan.

Keuntungan memiliki auransi jiwa ketika masih muda antara lain premi yang lebih kecil karena tubuh masih sehat, tak diperlukan pemeriksaan medis, serta periode pertanggungan yang lebih lama sehingga returnnya pun lebih besar. Selain asuransi kesehatan, perlu juga mempertimbangkan mengambil asuransi jiwa dan asuransi pendidikan bagi anak-anak.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro