Lebaran berarti saatnya mencicipi bermacam-macam hidangan yang tinggi kalori. Bagaimana menyiasatinya?
Kalori adalah energi yang dibutuhkan tubuh agar bisa beraktivitas dan menjalankan fungsinya dengan baik. Kalori diperoleh dari makanan maupun minuman yang dikonsumsi dan dibakar melalui aktivitas sehari-hari.
Berapa jumlah kalori yang kita butuhkan? Kebutuhan kalori berbeda-beda pada setiap orang, tergantung jenis kelamin, umur, berat badan, kegiatan fisik, keadaan fisiologis (misalnya ibu hamil), dan sebagainya. Secara umum, laki-laki membutuhkan 2500 kalori per hari, sementara perempuan 2200 kalori per hari.
Pada perempuan, asupan kalori bisa dibagi 3, yakni makan pagi 20%, makan siang dan makan malam 30%, sisanya 2 kali snack pagi dan sore, masing-masing 10%. Pada laki-laki pembagiannya juga sama, hanya saja jumlah kalorinya lebih banyak.
Baca juga: Beberes Rumah Sambut Lebaran
Bagaimana menghitung kalori pada saat Lebaran? Menu hidangan Lebaran umumnya bersantan, manis, tinggi kalori, dan lemak. Opor ayam, es buah, rendang, sambal goreng labu atau minuman bersoda adalah contoh menu wajib saat Lebaran. Opor ayam memiliki komposisi daging ayam, santan, minyak, dan bumbu. Yang paling tinggi menyumbang kalori adalah santan. Satu porsi opor ayam sekitar 200 gram mengandung 700 kalori, yang artinya untuk satu kali makan pagi pun sudah kelebihan kalori.
Untuk menyiasatinya, lebih baik pilih opor ayam tanpa kuah. Ambil daging ayamnya saja atau ambil dalam porsi kecil. Satu porsi daging ayam hanya mengandung 200 kalori. Contoh lain, satu potong rendang kering dengan berat 337 gram mengandung sekitar 897 kalori.
Begitu pun kue-kue Lebaran. Satu porsi kue nastar keju 100 gram mengandung 139 kalori, sementara satu iris brownies 100 gram kandungan kalorinya bisa 671 kalori. Porsi makanan saat Lebaran sebaiknya dikurangi. Pilih sayuran tidak bersantan atau ganti dengan lalapan atau buah. Pilih lauk yang tidak digoreng, seperti pepes ikan atau ayam panggang yang tidak mengandung lemak.