I finally realized that being grateful to my body was key to giving more love to myself.
Oprah Winfrey

Si Kecil Selalu Sedih? Bisa Jadi Ia Depresi

author
Hasto Prianggoro
Kamis, 30 Mei 2019 | 14:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Anak-anak pun bisa mengalami depresi. Simak cara mengenali gejala dan mengatasi anak yang mengalami depresi.

 

Anak ternyata juga bisa depresi. Meski gejalanya mirip, depresi pada anak bukan merupakan bagian dari fase tumbuh kembang anak. Misalnya, anak menunjukkan emosi sedih atau emosi lain. Gejala depresi pada anak bervariasi dan sering tak terdeteksi. Studi menunjukkan, salah satu gejala depresi pada anak adalah menunjukkan emosi marah.

Gejala ini biasanya lebih sering muncul pada anak-anak yang lebih muda, sementara pada anak-anak yang lebih tua, emosi yang ditunjukkan adalah rasa sedih, kehilangan mood, dan tak bersemangat. Selain itu, anak juga menunjukkan iritabilitas atau gampang marah, menarik diri dari pergaulan, perubahan nafsu makan, kurang tidur atau sebaliknya, sulit berkonsentrasi, mengeluh sakit perut atau sakit kepala, dan sebagainya.

Akan tetapi, tidak semua anak yang depresi mengalami gejala ini. Setiap anak menunjukkan gejala berbeda pada waktu yang berbeda juga. Beberapa anak menunjukkan perubahan aktivitas sosial, misalnya kehilangan kemauan bersekolah, prestasi akademis menurun, atau perubahan penampilan sehari-hari.

Baca juga: Kenapa Anak 3 Tahun Lebih Heboh Dibandingkan Anak 2 tahun?

Meski jarang terjadi pada anak-anak di bawah usia 12 tahun, anak yang depresi bisa juga menunjukkan niat untuk bunuh diri, biasanya terpicu oleh rasa marah atau kecewa. Keinginan untuk bunuh diri lebih banyak muncul pada anak perempuan dibandingkan pada anak laki-laki. Anak-anak yang memiliki latar belakang keluarga yang mengalami kekerasan domestik, penggunaan alkohol atau kekerasan seks cenderung juga lebih beresiko untuk bunuh diri.

Penyebab depresi pada anak bisa merupakan kombinasi dari faktor kesehatan, pengalaman pahit, riwayat keluarga, dan faktor-faktor lainnya. Yang harus diperhatikan orangtua, depresi bukan sekedar bagian dari fase tumbuh kembang anak yang akan berlalu seiring pertambahan usia. Depresi tak akan sembuh jika tak ditangani secara tepat.

Penanganan depresi pada anak sebetulnya sama dengan penanganan pada penderita depresi dewasa, yakni konseling atau psikoterapi dan juga obat-obatan. Kombinasi antara psikoterapi dan pemberian obat-obatan merupakan pilihan penangangan yang lebih efektif. Peran orangtua dan lingkungan dalam proses penyembuhan depresi pada anak juga penting.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro