When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

6 Kesalahan Memakai Sunscreen

author
Hasto Prianggoro
Rabu, 12 Juni 2019 | 17:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

 

Ternyata banyak orang yang keliru memakai sunscreen sehingga manfaatnya pun tak maksimal.

 

Salah satu cara untuk menjaga kesehatan kulit adalah dengan memakai sunscreen. Menurut Food and Drug Administration (FDA), sunscreen yang baik dengan kandungan UVA dan UVB akan melindungi kulit supaya tidak terbakar, memperlambat penuaan kulit, dan mengurangi resiko kanker kulit.

The American Academy of Dermatology (AAD) merekomendasikan sunscreen dengan spektrum luas dan water-resistant serta memiliki kandungan SPF 30 atau lebih. Meski begitu, pemakaian sunscreen yang tepat juga sangat berpengaruh terhadap hasilnya. Faktanya, masih banyak orang yang memakai sunscreen secara salah. Berikut beberapa kesalahan yang kerap dilakukan saat memakai sunscreen.

Baca juga: Sunscreen SPF Berapa yang Sebaiknya Dipakai?

1. Terlambat memakai sunscreen

Biasanya, orang baru memakai sunscreen setelah berada di bawah sinar matahari, di pantai misalnya. Mestinya, sunscreen dipakai paling tidak 20 menit sebelum kulit terpapar sinar matahari. “Soalnya kulit butuh waktu untuk menyerap senyawa kandungan sunscreen,” kata Leslie Baumann, MD, spesialis kulit di Miami seperti dikutip everydayhealth.com. Pakai sunscreen secara merata di semua area untuk mencegah masih adanya area kulit yang lolos.

2. Pakai sunscreen terlalu sedikit

Untuk memperoleh manfaat SPF, gunakan sunscreen secukupnya. Biasanya orang hanya memakai sunscreen sedikit dan tidak merata. “Kalau terlalu sedikit malah bisa meninggalkan bekas dan SPF nggak efektif,” kata Sandy Skotnicki, MD, spesialis kulit dan penulis buku Beyond Soap.

3. Area penting terlewati

Studi yang diterbitkan April 2019 di jurnal PloS One menemukan bahwa hampir 20% responden tidak memakai sunscreen di kelopak mata. Angka ini cukup mengkhawatirkan karena kulit pada kelopak mata justru yang paling banyak terserang kanker kulit.

Selain kelopak mata, bibir juga merupakan area yang paling banyak terlewatkan. Padahal area ini paling rentan rusak karena tak memiliki cukup melanin, yakni pigmen yang bertanggung jawab memberi warna kulit, rambut dan mata. Skin Cancer Foundation merekomendasikan memakai lip balm atau lipstik dengan kandungan SPF 15 atau lebih.

| SHUTTERSTOCK
4. Tak mengulang pemakaian

AAD menemukan bahwa hanya 33 persen warga Amerika yang memakai ulang sunscreen sesering yang disarankan. Akibatnya kulit pun menjadi tak terlindungi. “Sunscreen itu bukan ramuan ajaib yang mampu melindungi kulit seumur ghidup,” kata Andrew Kaufman, MD, direktur medis The Center for Dermatology Care di California.

Saran terbaik adalah pakai sunscreen setiap 2 jam sekali dan bisa lebih sering jika berada di bawah terik matahari atau tengah berenang.

5. Tidak pakai sunscreen saat cuaca berawan

Bahkan ketika matahari tak terlihat pun, 80% sinar UVnya tetap menerpa kulit. Dan ternyata hanya 20% orang Amerika yang memakai sunscreen ketika cuaca mendung. “Orang salah persepsi tentang paparan sinar matahari. Padahal, sinar matahari tak hanya didapat saat kita berjemur,” kata Kaufman. “Supaya tidak lupa, taruh sunscreen di meja toilet, pakai setiap hari.”

6. Lupa tanggal kadaluwarsa

Memakai sunscreen yang sudah kadaluwarsa jelas beresiko. Biasanya, sunscreen memiliki jangka pemakaian 3 tahun. Setelah masa pakainya lewat, jumlah kandungan di dalamnya akan berkurang atau habis. Sebaiknya rajin mengecek tanggal kadaluwarsa sunscreen.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro