I think a lot about teaching my kids to work hard. I’ve learned something about kids ? they don’t do what you say; they do what you do.
Jennifer Lopez

Anak Ternyata Butuh Bermain Sendiri, Ini Alasannya

author
Hasto Prianggoro
Senin, 17 Juni 2019 | 14:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Anak juga butuh waktu untuk bermain sendirian. Lagipula, bermain sendirian ternyata punya efek positif juga bagi perkembangan anak.

1. Belajar menyenangkan diri

Anak-anak yang bermain sendiri akan belajar untuk bersenang-senang tanpa kehadiran orang lain. Seiring perkembangan anak, ia akan tahu bahwa terkadang ia tak membutuhkan kehadiran orang lain di samping mereka. Ini akan membuat anak lebih percaya diri dan puas terhadap dirinya.

2. Mengeluarkan imajinasinya

Usia batita merupakan golden age bagi tumbuh kembang anak. Salah satunya dalam hal berimajinasi. Nah, ketika anak bermain seorang diri, akan terlihat betapa imajinasinya sangat kaya dan berkembang pesat, yang terkadang tak muncul ketika anak bermain dalam kelompok.

3. Berlatih mandiri

Bermain atau beraktivitas sendiri ternyata membantu mengembangkan independensi atau kemandirian anak. Mereka tak harus selalu dikelilingi atau bermain berkelompok. Independensi ini akan membantu anak nyaman berada di semua situasi.

Baca juga: Si Kecil Takut Ke Dokter Gigi? Ini Solusinya

4. Melatih ketenangan

Beraktivitas sendirian juga bisa membantu anak menjadi pribadi yang tenang. Ini akan membawa mood mereka ke level tertentu dimana mereka merasa nyaman berinteraksi hanya dengan diri mereka atau mainan mereka.

5. Belajar mengenal emosi

Anak-anak membutuhkan kehadiran orangtua atau orang dekat lainnya untuk membuat diri mereka nyaman ketika butuh sesuatu. Tetapi, bermain sendiri juga merupakan cara agar anak berlatih menenangkan diri. Mereka akan belajar menyelesaikan masalah sendiri, mengenal emosi lebih baik dan kemudian mengomunikasikan emosi tersebut kepada orangtua.

6. Orangtua punya "me time"

Ini yang tak kalah penting. Ketika anak bermain sendiri, orangtua jadi punya waktu untuk diri mereka juga. Tapi "me time"nya orangtua ternyata juga membantu anak untuk melihat bahwa waktu untuk diri sendiri itu penting. Ia akan melihat bagaimana orangtua sangat menikmati waktu sendirinya itu.

 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro