Uang bisa menjadi stressor terbesar pasangan suami istri dan bisa memicu perceraian. Nah, bagaimana menghindari cekcok gegara soal keuangan sebelum dan sesudah menikah? Berikut tipsnya.
1. Jelaskan terus terang kepada pasangan latar belakang kehidupan dan asal-usul keluarga. Tak hanya berkaitan dengan sifat seseorang, mengetahui asal-usul keluarga dan kehidupan akan membantu memahai bagaimana sikap seseorang terhadap uang, bagaimana cara mengelola keuangan, dan sebagainya. Apakah terbiasa berhemat, menabung, atau boros?
2. Sampaikan apa saja ketakutan-ketakutan dalam hal keuangan. Misalnya, takut miskin, takut tak punya uang, dan sebagainya. Ini akan membantu mengantisipasi dan mencegah agar ketakutan-ketakutan itu tak menjadi nyata.
Baca juga: 7 Pelajaran Bisnis Dari Game of Thrones
3. Bayar hutang dengan metode snowball, mulai dari hutang terkecil hingga yang paling besar. Dengan mengenyampingkan tingkat suku bunga, melunasi hutang dari yang paling kecil dengan minimum payment yang juga terkecil akan membuat kita pede dan termotivasi untuk melunasi hutang berikutnya.
4. Jadikan perbedaan menjadi kekuatan. Misalnya kamu seorang pembelanja sementara pasangan pandai mengelola keuangan. Perpaduan ini bisa menjadi kekuatan karena antara pengeluaran dan pemasukan bakal bisa dikelola dengan baik.
6. Pahami bahaya “berselingkuh” dalam hal keuangan. Misalnya, kamu sudah membuat kesepakatan dengan pasangan tentang pilihan investasi tetapi kemudian memakai dana investasi itu untuk keperluan lain.
7. Kelola keuangan masing-masing sampai hari pernikahan. Perihal bank bersama atau gabungan akun bank bisa dibicarakan setelah resmi menjadi suami istri. Ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan sebelum pernikahan terjadi.
9. Hargai pasangan dan cobalah saling mengerti karena setiap orang pasti akan melakukan kesalahan, termasuk dalam hal keuangan. Dengan begitu, ketika masalah keuangan muncul, yang diprioritaskan adalah memahami dan kemudian mencari solusinya.
10. Jangan pernah membandingkan kehidupan maupuan pernikahan kepada orang lain. Jika hendak menikah, fokus pada pernikahanmu saja, tak perlu menoleh pada pesta pernikahan teman. Pasalanya, sangat mudah melihat pernikahan orang lain dan merasa ada yang kurang dengan pesta pernikahan sendiri