What it’s like to be a parent: It’s one of the hardest things you’ll ever do but in exchange it teaches you the meaning of unconditional love.
Nicholas Sparks

Bertengkar Dengan Teman Kerja? Ini Cara Menyikapinya

author
Isna Triyono
Kamis, 20 Juni 2019 | 17:00 WIB
SHUTTERSTOCK |

Karena satu dan lain hal, kita mungkin saja berselisih paham dengan kerja. Yang terburuk, berakhir dengan pertengkaran.

Kamu terlibat pertengkaran dengan rekan kerja? Rasanya pasti bikin gelisah dan bikin malas masuk kantor.

Tapi suka atau tidak suka, kamu harus hadapi. Begini cara menghadapi pertengkaran dengan teman kerja yang bisa kamu lakukan.

Baca juga: Tips Maksimalkan Media Sosial Untuk Cari Kerja

1. Cooling Down

Sebaiknya kamu jaga jarak dengannya. Biarkan kamu dan dia sama-sama cooling down. Jika sudah siap, kamu boleh lo memulai duluan misalnya menyapa, meminta maaf, atau membahas kembali hal yang dipertengkarkan.

Tapi dengan catatan, semua dilakukan dengan niat untuk berdamai, bukan mengulang kembali pertengkaran.

2. Biarkan Jadi Rahasia

Maksudnya tutup rapat-rapat kejadian pertengakaran. Sebaiknya kamu enggak perlu cerita kepada teman lain. Karena bisa jadi, teman yang kamu ceritakan akan bercerita ke orang lain lagi. Bukannya membantu, justru itu bisa jadi bahan gossip orang satu kantor.

3. Cari Penengah

Orang yang bisa dijadikan penengah biasanya yang punya kedudukan lebih tinggi dari kamu dan dia, atau orang yang disegani di kantor. Kamu boleh bercerita kepadanya tentang sebab pertengkaran dan meminta pendapatnya.

Biasanya penengah juga akan meminta cerita dari versi lawan pertengkaran kamu. Untuk kemudian akan dicarikan jalan tengahnya.

Baca juga: Setelah Interview, Jangan Lupa 5 Hal Ini

4. Bersikap Profesional

Tetap bersikaplah profesional untuk urusan pekerjaan. Misalnya urusan pekerjaan mengharuskan kamu dan dia berkomunikasi, maka bicaralah baik-baik soal pekerjaan. Memang sulit untuk mengesampingkan emosi tapi kamu harus tetap profesional.

5. Memaafkan

Sebaiknya beranikan diri untuk memulai kembali komunikasi dan berinteraksi. Kamu mungkin perlu memaafkannya dan meminta maaf atas pertengkaran itu. Lebih baik bekerja dalam suasana damai dan kondusif kan?

 

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono