I think a lot about teaching my kids to work hard. I’ve learned something about kids ? they don’t do what you say; they do what you do.
Jennifer Lopez

Makan Terlalu Cepat Ternyata Bisa Memperpendek Usia

author
Hasto Prianggoro
Jumat, 28 Juni 2019 | 16:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Warga Inggris ternyata hanya butuh waktu total 41 menit untuk makan (sarapan, makan siang, dan makan malam). Itu artinya mereka hanya sarapan 8 menit, 13 menit makan siang, dan 19 menit makan malam. Sementara warga Amerika butuh waktu lebih lama, rata-rata 1 jam 14 menit per hari untuk 3 kali makan.

Padahal, gaya makan makan yang terlalu cepat bisa menyebabkan obesitas dan sindrom metabolis. Akibatnya, resiko penyakit jantung, diabetes dan stroke yang bisa berakibat fatal dan memperpendek usia.

Ketika kita makan dengan cepat, organ pencernaan tak mampu mengikuti irama makan kita. Dan yang terjadi kemudian adalah sinyal ke otak bahwa kita sudah kenyang tak terkirim. Akibatnya, kita makan lagi.

Perut butuh waktu untuk mencerna makanan yang masuk, rata-rata sekitar 20 menit. Proses ini tak akan dimulai sampai perut cukup siap untuk mencerna makanan. Coba ingat-ingat ketika kita sangat lapar. Begitu tangan menyentuh makanan, rasanya semua yang tersaji bisa masuk ke perut kita, dalam waktu singkat!  Makan cepat juga akan membuat udara masuk dan memenuhi lambung. Selain membuat produksi asam lambung meningkat, ini juga akan membuat kita sering buang angin.

Makan pelan-pelan, paling tidak 20 menit setiap kali makan, akan memberi lambung waktu untuk mencerna makanan yang masuk sehingga terhindar dari gangguan pada lambung. Makan pelan juga membuat kita lebih bisa mencermati tekstur, rasa, dan bau makanan sehingga bisa menikmati makanan yang kita santap.

Baca juga: Duh, Taylor Swift Ternyata Penderita Sleep Eating

Bagi yang terbiasa akan cepat, tak mudah memang mengubah kebiasaan makan menjadi lebih pelan atau lambat. Berikut beberapa tips yang bisa diikuti.

 

1. Pilih makanan tinggi serat

Selain kaya nutrisi, makanan tinggi serat, seperti sayuran segar maupun daging, butuh waktu untuk dikunyah karena teksturnya yang cenderung keras atau kasar. Jadi, selain memperlambat waktu makan, serat juga menyehatkan.

 

2. Letakkan sendok di antara gigitan

Sepertinya nggak ada hubungannya, ya. Tetapi cara ini akan “memaksa” kita memperlambat makan, meskipun hanya kunyahan kecil. Perhatian kita akan jadi lebih fokus pada proses mengunyah makanan.

| SHUTTERSTOCK
3. Hitung kunyahan

Tentukan dan hitung berapa kali kamu akan mengunyah setiap sendok makanan yang masuk ke mulut. Boleh berapa saja, yang penting sesuai kenyamanan masing-masing. Jadikan ini sebagai kebiasaan sampai kita tak perlu menghitung kunyahan kita lagi.

4. Cari teman yang biasa makan pelan

Jika kita sadar bahwa kita terbiasa makan pelan, tak ada salahnya makan bersama orang yang terbiasa makan pelan. Ini akan mempengaruhi gaya makan kita, dari yang biasanya cepat menjadi lambat, karena mengikuti gaya makan lawan makan kita.

5. Ngobrol selama makan

Ya, jadilah makhluk sosial. Makan bersama seseorang dan ngobrol. Ini akan sangat membantu memperlambat gaya makan kita, apalagi jika teman yang menemani kita makan pandai bercerita.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro