Too much love never spoils children. Children become spoiled when we substitute presents for presence.
Anthony Withman

4 Harapan Yang Bisa Mengganggu Hubungan

author
Hasto Prianggoro
Kamis, 4 Juli 2019 | 20:11 WIB
| SHUTTERSTOCK

Memutuskan menikahi pria yang kamu cintai pasti merupakan keputusan besar yang sudah melewati banyak pertimbangan. Jadi, jangan rusak hubungan ini dengan berbagai hal kecil di bawah ini agar rumah tangga bisa bertahan.

 

1.Berharap dia jadi pendengar seperti sahabat perempuanmu

Tentu saja, suami harus mau mendengarkan semua keluhan istrinya. Tetapi jangan terlalu berharap dia bisa menjadi pendengar seperti sahabat perempuanmu. “Pria dan perempuan punya pandangan berbeda dalam hal komunikasi. Pria lebih ke mencari masalah dan solusinya sementara perempuan lebih ke supaya emosinya nyambung,” kata David Bennet, penulis buku Eleven Dating Mistakes Guys Make (And How to Correct Them). Jadi, jika yang kamu butuhkan hanya agar didengar, curhat ke sahabat perempuan lebih tepat.

2.Pengin dia tak melirik perempuan lain

Jujur, tak hanya pria yang suka memerhatikan lawan jenisnya, bahkan sekalipun sudah menikah. Ini sesuatu yang lumrah dan normal. Seperti dikatakan Jason Arshan Nik, psikolog yang tinggal California, seperti disitir womansday.com. Tentu, jika suami melakukan lebih dari sekedar mengagum penampilan perempuan lain, semisal berselingkuh atau berbohong, kamu harus memastikan bahwa segalanya baik-baik saja.

6 Rahasia Pasangan Yang Sering Tak Kita Ketahui

3.Berharap dia menghentikan hobinya

Bisa jadi, hobi suamilah yang dulu membuat kamu dan dia dekat. Jadi, tak perlu memintanya menghentikan hobi dan minatnya pada suatu bidang. “Menekuni hobi bukan berarti melupakan keluarga, lho, tetapi lebih untuk menyalurkan passionnya. Ujung-ujungnya buat kebahagiaannya juga,” kaa Bennet. Kuncinya, keseimbangan. Yang penting dia nggak lupa pada keluarga.

4.Pengin dia mengubah kebiasaannya

Setelah menjalani rumah tangga selama beberapa waktu, pasti sesekali akan muncul pertanyaan, “Kenaapa, ya, dulu aku menikahi pria ini?” Misalnya, ada kebiasaan buruk yang tetap dilakukan dan kamu ingin dia mengubah kebiasaannya itu. Mengubah sesuatu yang sudah menjadi semacam karakter bukan hal yang mudah, lho, bahkan malah bisa berakibat tak baik bagi hubungan, apalagi jika kamu terkesan memaksanya untuk berubah. Lagi-lagi kuncinya adalah komunikasi dan keseimbangan. Selama kedua hal ini bisa dijaga, kebiasaan-kebiasaan “kecil” tak bakal menjadi masalah.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro