Jalan-jalan bareng teman-teman satu “geng” tentu boleh-boleh saja. Tetapi ada hal-hal yang harus menjadi pertimbangan, apalagi setelah menikah dan berumahtangga.
Rasanya, tak banyak perempuan yang tak suka traveling atau jalan-jalan. Apalagi jika jalan-jalannya bareng teman-teman dekat atau satu “geng,” entah eks teman sekolah, teman kantor, dan sebagainya. Bahkan, seiring perkembangan dunia digital, kebutuhan untuk eksis di dunia maya makin mendorong seseorang untuk memposting aktivitasnya, termasuk jalan-jalan maupun kumpul-kumpul, ke media sosial.
Bagaimana jika hobi ini dilakukan setelah berumahtangga? Asyik bepergian bersama teman-teman eks satu SMA, misalnya, sementara pasangan ditinggal di rumah bersama anak-anak? Menurut konselor pernikahan dari www.konselingkeluarga.com, Elly Nagasaputra, MK, CHt., ini tak jadi masalah sepanjang dibicarakan dengan pasangan.
Ada 3 hal yang harus diperhatikan, lanjut Elly. “Yang pertama, setelah berumahtangga, kita harus menyadari bahwa kita harus saling respek pada pasangan.” Respek atau saling menghormati ini harus menjadi landasan sebelum melakukan sesuatu, termasuk rencana jalan-jaan tadi.
Yang ketiga harus tetap ingat tugas dan tanggung jawab. “Ini berkaitan dengan prioritas. Contohnya yang tadi, anak sedang menghadapi ujian. Tentu rencana pergi ke luar kota sebaiknya ditunda lebih dulu, sekalipun suami ngasih izin,” kata Elly. Atau misalnya si mbak yang mengasuh anak-anak sedang pulang kampung atau anak mendadak demam.
Baca juga: 7 Penyebab Pasangan Enggan Berintim-Intim
Tentu saja urusan domestik harus menjadi prioritas yang utama. Belum lagi pertimbangan lain seperti faktor keuangan. “Jalan-jalan itu kan, butuh biaya juga. Nah, lihat dulu apakah dananya ada, atau masih ada kebutuhan lain yang lebih penting?” Selama ketiga hal ini disadari dan dijalankan, kata Elly, rasanya tak masalah mau jalan-jalan kemana pun bersama teman-teman satu “geng.”