Salah satu tahapan yang dilewati anak adalah ketika harus berhenti menyusu langsung dari payudara ibu.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), seorang ibu sebaiknya menyusui anak hingga usia 2 tahun atau lebih. Oleh sebab itu, setelah anak berusia 2 tahun, seorang ibu biasanya sudah siap-siap menyapih anaknya.
Sayangnya, proses menyapih anak itu cenderung rumit, apalagi melibatkan perasaan ibu dan anak. Sebenarnya, jika tahu tips dan triknya, kamu bisa menyapih anak tanpa drama.
Ini beberapa langkah yang bisa kamu lakukan agar proses menyapih berjalan lancar.
1. Mulai di Siang Hari
Selama ini banyak ibu yang mencoba penyapihan di malam hari. Biasanya hal itu justru semakin membuat drama karena anak dalam keadaan ngantuk dan harus kehilangan kebiasaan menyusui yang membuatnya nyaman.
Sebaliknya, dimulai di siang hari, ketika anak dalam kondisi terjaga penuh. Jika ia minta nenen, alihkan perhatiannya dengan mengajak bermain atau membawa keluar rumah.
Baca juga: Waduuh, Si Kecil Hobi Memukul Mbaknya...
2. Ajak Bicara
Anak usia 2 tahun sudah bisa diajak berkomunikasi dua arah lo. Jadi cobalah untuk bicara pada anak soal berhenti menyusu. Misalnya, ‘wah anak mama sudah besar, kalau anak sudah besar biasanya udah enggak mau nenen lo, minumnya air putih, atau minumnya pakai gelas.”
Komunikasikan hal ini berulang-ulang agar ‘nempel’ di kepala anak.
3. Kurangi Perlahan
Kurangi frekuensi dan durasi menyusui secara perlahan. Misalnya jika ia minta nenen pagi siang sore malam, kamu bisa kurangi perlahan. Misalnya bikin perjanjian, ‘kamu boleh nenen kalau kita lagi di rumah aja ya. Kalau lagi di mall atau di rumah nenek, enggak boleh minta nenen’ atau kamu boleh nenen kalau mau tidur malam aja ya.’
Untuk durasi, jika biasanya anak menyusu hingga tertidur atau sampai ia melepaskan payudara, kali ini coba untuk batasi durasinya. Misalnya kamu lepaskan payudara sambil bilang, ‘yuk kita main lagi atau lihat kucing di luar rumah yuk’ agar anak terlihkan perhatiannya.
4. Siapkan Cemilan
Anak biasanya akan merasa ada sesuatu yang hilang ketika tidak menyusu langsung pada ibunya. Untuk mengalihkan perhatiannya, sediakan cemilan sehat yang menarik sehingga anak sedikit terhibur.
5. Ganti Dengan Ritual Lain
Jika selama ini ritual sebelum tidur adalah menyusu, kamu bisa ganti dengan ritual lain yang menyenangkan misalnya membaca buku atau nyanyi bersama.
Baca juga: Waduh, Si Kecil Doyan Minum Kopi
6. Jangan Stres
Pesan ini khusus untuk ibunya. Biasanya menghadapi proses menyapih, ibu justru yang merasa stress dan panik. Padahal jika ibu stress dan panik, hal itu juga bisa dirasakan oleh anak dan membuat proses menyapih menjadi lebih drama.
7. Beri Perhatian Lebih
Saat anak ‘dilarang’ untuk menyusu, ia akan berpikir bahwa ibunya sudah tidak sayang lagi atau ia merasa jauh dengan ibunya. Oleh karena itu, selama proses menyapih, beri perhatian lebih pada anak. Misalnya dengan lebihs sering memeluk, mencium, atau bermain bersama.