Juli tahun lalu, rumah Jogja sama rubesnya, berantakan, persis seperti Juli tahun ini. Semua gordyn diturunkan, dicuci bersih. Sofa bergeser, meja berpindah tempat, tukang mulai berdatangan mengukur ini itu untuk perabot baru, bongkar sana sini. Sampai bingung mau jalan lewat mana, karena luas rumah Jogja tak seberapa.
Juli tahun ini kami akan kedatangan anggota baru, satu orang saja, tapi persiapan penyambutannya luar biasa. Padahal yang akan disambut kedatangannya juga ikutan repot kesana-sini, wong di dalam perut ibunya. Ya, kami sedang mempersiapkan penyambutan kedatangan anak pertama. Alhamdulillah.
Baca juga: Menyusun Nama
Ibuku yang berdomisili di Riau juga sudah stand by di Jogja. Justru yang paling sibuk adalah ibuku, aku sih beres-beresnya lima menit, istirahatnya setengah jam hahaha.
Momen ini menjadi kesempatan kami untuk saling tukar cerita, Ibuku menceritakan pengalamannya melahirkan sembari berberes rumah, aku juga banyak tanya tentang apa yang perlu dipersiapkan, apa yang harus dilakukan, dan sebagainya.
Baca juga: Do’s and Don’ts Saat Menanti Persalinan
Sesekali bermanja, minta dimasakin masakan yang biasanya ibuku masakkan ketika aku masih kecil dulu. Ah, sebentar lagi aku pun menjadi seorang ibu, semoga bisa sesabar dan sekuat beliau.
Sudah mendekati perkiraan hari kelahiran, deg-degan. Tapi deg-degannya lebih karena rumah masih berantakan, hahaha. Sabar ya Nak, tenang dulu di dalam perut. Kami sedang berusaha membuat rumah ini pun nyaman untuk kamu tinggali.