Ternyata tak dibutuhkan diet ekstrem untuk menjaga kesehatan. Satu potong piza pun cukup untuk mengurangi resiko penyakit jantung.
Tak perlu diet ekstrem untuk menurunkan resiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Duke University di North Carolina, AS, cukup kurangi sepotong piza dari daftar camilan sehari-hari untuk meningkatkan biomarker sindroma metababolik seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, lingkar pinggang berlebih, serta kadar klesterol dan trigliserid abnormal.
Studi yang disebut CELERI dan dipimpin oleh Dr. William Kraus, direktur Duke Molecular Physiology Institutue, ini membandingkan biomaker sindroma metabolik antara kelompok yang asupan kalorinya terkontrol dengan kelompok yang mebatasi atau mengurangi asupan kalori sehari-harinya.
Hasil studi yang dilakukan selama 2 tahun ini menunjukkan, kelompok asupan kalori berhasil menurunkan asupan kalori sebanyak 12% atau sekitar 300 kalori per hari. Itu artinya mereka berhasil menurunkan berat badan rata-rata 7,2 kg. Studi itu menyimpulkan, dua tahun pengurangan asupan kalori ternyata bisa mengurangi berbagai faktor resiko kardiometabolik pada orang muda.
Baca juga: Hidup Single Lebih Berisiko Terkena Penyakit Jantung
“Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengurangan asupan kalori pada anak-anak muda ternyata membawa pengaruh positif terhadap kesehatan kardiovaskular. Ini berarti memberi harapan kesehatan generasi di masa mendatang,” lanjut Kraus yang mengklaim studi ini merupakan yang pertama dilakukan terhadap manusia. Penelitian tentang dampak pengurangan asupan kalori terhadap kesehatan binatang sudah dilakukan sebelumnya.
Pertanyaannya, apakah pembatasan atau pengurangan asupan kalori ini memperpanjang usia hidup atau memperpanjang rentang kesehatan seseorang? Rentang kesehatan seseorang merupakan periode antara kelahiran dan saat seseorang mulai mengidap penyakit tertentu.
“Di semua organisme, pembatasan kalori ini tampaknya mempengaruhi keduanya, sementara olahraga hanya berpengaruh terhadap rentang kesehatan, bukan rentang usia,” lanjut Kraus sambil menekankan pembatasan asupan kalori jelas akan mengurangi resiko obesitas dan diabetes tak hanya terhadap mereka yang memiliki resiko tinggi, tetapi juga mereka yang beresiko rendah.