You are beautiful because you let yourself feel, and that is a brave thing indeed.
Shinji Moon

Binatang Peliharaan Bikin Hubungan Makin Harmonis

author
Hasto Prianggoro
Selasa, 23 Juli 2019 | 16:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Banyak pasangan suami istri yang memelihara binatang peliharan di rumah. Ternyata, ini justru bisa berdampak positif bagi hubungan keduanya.

 

Sebuah studi dilakukan University of Buffalo untuk mengetahui dampak memelihara binatang peliharaan bagi sebuah hubungan. Hasilnya, pasangan yang punya binatang peliharaan, kucing atau anjing misalnya, ternyata lebih bisa mengelola stres dibandingkan yang tidak. Hubungan keduanya juga ternyata jauh lebih harmonis, interaksi berjalan lebih lancar, dan masing-masing mengaku puas terhadap hubungan mereka.

Meski punya dampak positif, punya binatang peliharaan juga bisa memunculkan masalah atau tantangan, meskipun umumnya bisa diatasi dengan baik. Jean G. Fitzpatrick, terapis keluarga dan pemilik New York Individual and Couples Therapy mengatakan kepada Bustle, “Punya binatang peliharaan menunjukkan adanya komitmen untuk merawat binatang peliharaan bersama-sama.”

Baca juga: 4 Harapan Yang Bisa Mengganggu Hubungan 

Lewat binatang peliharaan, kita bisa melihat banyak sisi negatif dan positif dari pasangan kita. “Misalnya melihat caranya memperlakukan bintang peliharaan, melihat tanggung jawabnya, pengorbananya demi makhluk lain. Ini adalah hal-hal positif bagi sebuah hubungan,” kata Fitzpatrick.

Memelihara binatang peliharaan juga tak selalu membuat lebih sibuk. Menurut Fitzpatrick, masalah yang datang justru merupakan kesempatan untuk lebih mendekatkan dan memperkuat hubungan dengan pasangan.

| SHUTTERSTOCK
 Yang menjadi catatan jika salah satu pasangan tak begitu setuju di rumah terdapat binatang peliharaan. Atau membolehkan binatang peliharaan tetapi dibatasi geraknya, misalnya tak boleh masuk ke kamar tidur. Konflik tentu saja bisa muncul, tetapi sisi positifnya, ini justru bisa mempertajam keterampilan mengelola konflik dan menentukan batasan.

“Belajar untuk berkompromi terhadap perbedaan adalah hal penting dalam sebuah hubungan,” kata Fitzpatrick. “Jika salah satu pihak bersikeras pada pendapat atau kemauannya, tentu saja konflik tak bisa dihindari. Cara terbaik adalah menjadikan isu yang muncul sebagai kesempatan untuk berbicara tentang keinginan dan perasaan masing-masing, serta mencari solusi yang tepat.”

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro