Hari Raya Iduladha identik dengan pembagian daging kurban dan sajian masakan dari daging.
Pada momen Hari Raya Iduladha atau Hari Raya Kurban, tak lengkap rasanya jika tak mencicipi sajian hidangan berbahan daging, mulai sate, tongseng, gulai, maupun olahan lainnya. Daging sendiri baik untuk dikonsumsi karena mengandung banyak zat gizi yang diperlukan tubuh.
Ada 2 jenis daging yakni daging merah dan daging putih. Daging merah ada pada sapi, kambing, atau kerbau, sementara daging putih ada pada unggas. “Daging merupakan sumber utama protein dan zat besi. Konsumsi daging merah boleh-boleh saja, tapi harus hati-hati karena kandungan kolesterolnya lebih tinggi dibandingkan daging putih,” kata dr. Febri Kurniawati, Sp.PD, spesialis penyakit dalam dari RS Medika Permata Hijau, Jakarta.
Febri menyarankan, pilih bagian daging yang tidak berlemak, misalnya bagian paha atas. Selain lemak, jeroan juga sebaiknya dihindari karena juga mengandung kolesterol yang cukup tinggi. “Lebih baik pilih daging sapi yang lebih rendah kadar kolesterolnya dibandingkan daging kambing,” lanjutnya.
Baca juga: 9 Tips Buat yang Susah Berhenti Ngemil
Cara mengolah daging juga harus diperhatikan. “Sebaiknya tidak dibakar karena seringkali kita tidak tahu tingkat kematangannya, sudah matang sempurna atau belum. Ada beberapa penyakit yang bisa muncul akibat konsumsi daging yang matangnya tidak sempurna, misalnya toksoplasma,” lanjutnya.
Olahan daging dengan dibakar juga sering membuat bagian daging menjadi terlalu matang hingga berwarna kehitaman. Nah, bagian daging berwarna hitam inilah yang mengandung zat karsinogenik pemicu kanker. “Itu sebabnya, setelah makan sate biasanya disediakan pendampingnya seperti kol atau bawang merah. Kol atau bawang merah ini sebetulnya berfungsi melawan zat karsinogenik karena mengandung antioksidan,” ujar Febri.
Yang juga sebaiknya dilakukan setelah mengonsumsi sate atau olahan daging bakar adalah memperbanyak konsumsi buah dan sayuran. "Porsinya juga harus dijaga. Jangan berlebihan karena kandungan kolesterolnya yang tinggi tadi.”