Enggak cuma guru, bos pun ada yang dijuluki si killer.
Saat sekolah, mungkin kita menanti-nantikan masa terbebas dari guru killer. Kita enggan merasakan masa-masa tertekan karena gaya mengajarnya yang cenderung bikin tegang dan menakutkan.
Nyatanya, setelah lulus sekolah dan masuk dunia kerja, enggak sedikit kamu yang mendapatkan bos yang juga galak. Keselahan kecil atau ada yang kurang berkenan di hatinya, bos killer langsung akan memarahi anak buahnya.
Ujung-ujungnya bikin semua karyawan tegang dan enggak nyaman dengan kehadiran si bos killer ini.
Baca juga: 5 Tanda Ini Saatnya Resign dari Kantor
Tapi, sebelum mengajukan surat resign karena enggak kuat menghadapi bos killer, ada baiknya kamu mencoba tips berikut ini untuk menjinakkan hati si bos.
1. Catat Rapi Hasil Pekerjaan
Catat semua hasil pekerjaan kamu, termasuk deadline yang terpenuhi. Gunanya agar ketika bos killer marah-marah, kamu punya bukti kuat untuk menangkis amarahnya.
2. Kapan Tahu Waktu Beri Penjelasan
Tipe bos killer biasanya paling enggak suka dibantah saat sedang marah-marah. Oleh karena itu sebaiknya kamu harus tahu kapan waktu yang tepat untuk memberi penjelasan. Misalnya setelah 2-3 jam sesi si bos marah-marah.
3. Perhatikan Ucapannya
Meski si bos killer, tapi kamu jangan buru-buru mementahkan semua amarahnya. Perhatikan apa yang ia ucapkan, cerna juga apa yang membuatnya marah. Jangan-jangan memang ada kontribusi kealpaan kamu di sana.
Dengan memperhatikan ucapan si bos, kamu bisa mengetahui apa yang diharapkan bos dan bisa mengerjakannya dengan lebih baik lagi.
Baca juga: Sebelum Resign, Pertimbangkan 5 Hal Berikut Ini
4. Tidak Terpancing Emosi
Meski kuping memerah dan hati mendidih mendengar omelan di bos, ada baiknya kamu jangan ikut terpancing untuk membalas omelannya. Jika kamu terpancing emosi, yanf ada si bos punya alasan baru untuk tetap marah-marah karena menganggap kamu membangkang.
5. Bicara Empat Mata
Memang langkah ini butuh keberanian yang kuat. Kamu datangi ruangan bos dan minta waktu untuk bicara empat mata. Sampaikan pembelaanmu dengan nada yang tegas namun tetap sopan.
Jika kesempatan pertama ini berhasil, kamu bisa lebih mudah untuk melakukan hal serupa selanjutnya. Si bos killer pun, mungkin saja akan memanggilmu ke ruangannya untuk meminta penjelasan sebelum marah-marah di depan umum.