Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.
Winston Churchill

Mengenal Asal Usul dan Filosofi Kebaya

author
Isna Triyono
Rabu, 14 Agustus 2019 | 18:00 WIB
Kebaya | @bclsinclair

Penggunaan kebaya kembali menjadi tren. Selain untuk melestarikan budaya Indonesia, kebaya juga kini jadi fashion item yang harus kamu miliki.

Kesan kebaya yang kuno, kini sudah benar-benar dilupakan. Justru kebaya memberi kesan elegan, cantik, dan luwes, khas perempuan Indonesia.

Berikut ini fakta lainnya tentang kebaya.

1. Kebaya berasal dari kata abaya (bahasa Arab) yang artinya pakaian.

2. Meski namanya dari bahasa Arab, kebaya dipercaya berasal dari Tiongkok yang dibawa masuk oleh saudagar ke Indonesia sejak ratusan tahun lalu.

3. Kata kebaya muncul dalam catatan Gubernur Hindia Belanda, Thomas Stamford Raffles, yang kemudian dibukukan dalam History of Java (1817).

4. Saat zaman Kerajaan Majapahit, permaisuri dan selir menutupi tubuhnya hanya dengan kemben yang dipadu dengan kain jarik. Kemben dan jarik itu adalah pakaian utama dan sehari-hari perempuan di masa itu.

Baca juga: Inspirasi Kebaya Simpel Untuk Kondangan ala 6 Seleb

5. Saat Islam masuk ke Nusantara, perempuan mulai menutupi tubuhnya dengan kain tambahan yang dipakai sebagai luaran kemben, yaitu yang sekarang kita kenal sebagai kebaya.

6. Kebaya dianggap pas dan ideal untuk menutupi bagian atas tubuh perempuan.

SHUTTERSTOCK |

7. Bentuk kebaya juga mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perempuan Tionghoa mengenalkan kebaya encim atau kebaya peranakan, yang biasanya dihiasi dengan bordiran dan sulaman.

8. Kebaya kutu baru biasanya dipakai oleh perempuan Jawa dengan model tunik pendek dan motif bermacam-macam, dipadukan dengan kain batik. Sebagai pelengkap, biasanya dipakai juga tas tangan, bros, dan kipas.

Kebaya | @yaswildblood

9. Tahun 1940-an, Soekarno menetapkan kebaya sebagai kostum nasional.

10. Filosofi kebaya sangatlah unik, bentuknya sederhana dan mengikuti bentuk tubuh menyimbolkan kesederhanaan perempuan Indonesia dan keluwesan menyesuaikan diri dengan lingkungan.

11. Bawahan jarik atau kain batik yang dililit agak ketat, melambangkan perempuan harus lembut dalam bertutur kata dan bertingkah laku.

Baca juga: Bebas Kutu dan Apek, Rawat Kain Tradisional Dengan Daun Salam dan Merica

12. Stagen, kain panjang yang melilit di sekitar pinggang menyimbolkan usus yang panjang. Dalam filosofi Jawa, usus panjang artinya selalu sabar.

13. Menyesuaikan perkembangan zaman, kebaya dimodifikasi agar pemakaiannya lebih simple namun tidak mengurangi kesan anggun dan elegan.

Penulis Isna Triyono
Editor Isna Triyono