Being a parent has made me more open, more connected to myself, more happy, and more creative. I’m more discerning in what I do and how I do it. It’s just made me a better person all the way around.
Alicia Keys

Kentut Sebaiknya Jangan Ditahan, Ini Alasannya

author
Hasto Prianggoro
Jumat, 16 Agustus 2019 | 16:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Terkadang kita harus menahan kentut dengan alaaan malu. Padahal, menahan kentut terlalu lama justru tak baik bagi kesehatan.  

Setiap orang pasti pernah kentut atau buang angin. Tetapi, terkadang niat kentut harus ditahan karena beberapa alasan, contohnya malu karena sedang berada di depan orang banyak. Apalagi jika kentutnya berbunyi keras dan bau sehingga mengganggu orang lain.

Sebetulnya, apa yang akan terjadi pada tubuh ketika kita menahan kentut? Meski tidak berbahaya, menahan kentut bisa mengganggu kesehatan dan kenyamanan juga. Menahan kentut bisa membuat perut kembung sehingga sangat tidak nyaman. Menahan kentut juga bisa membuat perut berbunyi seperti orang kelaparan sehingga (lagi-lagi) membuat kita malu.

Baca juga: Kentut Berbau Tajam, Ini 6 Penyebabnya 

Menahan kentut terlalu lama juga bisa menyebabkan napas bau tak sedap. Pasalnya gas yang disimpan berlama-lama di dalam tubuh akan menumpuk dan sebagian diserap oleh tubuh, lalu keluar melalui napas. Lagipula, menahan kentut terlalu lama justru bisa membuat gas yang menumpuk di dalam tubuh keluar dalam jumlah banyak sehingga menimbulkan bunyi yang kencang.

Ada baiknya jangan menahan kentut terlalu lama. Tahan sebentar saja, lalu carilah tempat yang sepi untuk membuang tumpukan gas tersebut tanpa mengganggu orang lain. Jika sangat terpaksa, tak ada salahnya kentut, meskipun tengah berada di depan orang banyak. Kentut adalah sesuatu yang wajar dan alamiah, kok. Orang sehat buang angin sebanyak 14 hingga 23 kali sehari. 

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro