Miss v memiliki aroma khas beragam yang dipengaruhi oleh perubahan hormonal, tingkat keasaman, makanan, berkeringat, hingga infeksi.
1.Asam
Aroma agak asam normal pada miss v. Ini disebabkan oleh bakteri Lactobacili yang menjaga vagina dalam pH seimbang 3,8-4,5 dan melindunginya dari pertumbuhan bakteri jahat.
Namun jika aroma asam sangat tajam seperti roti basi, mulai gatal dan mengeluarkan cairan kental, bisa jadi miss v terinfeksi jamur candida.
2.Manis
Aroma ini normal dan bisa disebabkan oleh perubahan tingkat pH pada vagina.
Beberapa asupan makanan yang tinggi probiotik, seperti gandum utuh, sayuran serta buah-buahan seperti jeruk, apel, anggur atau nanas juga bisa menyebabkan bau manis pada vagina.
3.Tembaga
Bau tembaga atau logam pada miss v normal jika muncul saat menstruasi. Disebabkan oleh bau khas miss v bercampur dengan darah menstruasi yang mengandung zat besi.
Namun jika menstruasi sudah selesai tetapi miss v masih berbau tembaga, segera konsultasikan ke dokter.
Baca juga: Jaga Kesehatan Vagina, Yuk, Konsumsi Makanan Ini
4.Cairan Pemutih
Mirip bau cairan pemutih atau klorin. Penyebabnya sangat beragam.
Bisa disebabkan karena urine yang mengandung ammonia. Salah satu penyebab umumnya, kurang minum air putih.
Bisa juga karena penggunaan kondom atau pelumas saat berhubungan seksual.
Bisa juga karena infeksi bakteri jika disertai bau amis, rasa gatal dan rasa terbakar saat buang air kecil. Segera periksa ke dokter jika kamu mengalaminya.
Baca juga: Vagina Serasa Terbakar Saat Berhubungan Intim, Atasi Dengan 8 Cara Ini
5.Amis
Bau amis yang kuat bisa disebabkan oleh dua jenis infeksi bakteri. Pertama, infeksi bakteri vaginosis yang tumbuh berlebihan dan mengganggu keseimbangan pH vagina.
Kedua, infeksi bakteri trichomoniasis yang termasuk infeksi menular seksual. Selain bau amis, disertai rasa gatal, keluarnya cairan kental abu-abu atau kehijauan, serta rasa sakit saat buang air kecil. Untuk mengatasinya, dokter akan meresepkan antibiotik.
6.Busuk
Jika bau busuknya sampai mengganggu, bisa dikarenakan kurangnya menjaga kebersihan terutama saat menstruasi. Gantilah pakaian dalam dan pembalut secara rutin.
Bisa juga karena ada kotoran atau bagian tampon yang tertinggal di dalam.