Membaca tak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga memiliki banyak efek positif lain seperti dikutip dari berbagai sumber.
1. Mendongkrak IQ
Riset menemukan bahwa anak-anak yang doyan membaca akan lebih cerdas saat dewasa kelak. Selama satu dekade, UK’s Society for Research in Child Development meneliti anak-anak kembar. Hasilnya, si kembar yang hobi membaca sejak dini memiliki intelegensia yang lebih baik ketimbang saudaranya yang tak begitu doyan membaca.
2. Turunkan stres
Membaca juga membuat kita rileks dan tenang. Membaca dan yoga selama 30 menit ternyata memiliki efek menenenangkan yang sama. Lebih dari itu, membaca apa saja selama 6 menit setiap hari juga membantu menurunkan level stres hingga 68%, jauh lebih mujarab dibandingkan jalan kaki, minum teh, maupun mendengarkan musik.
Baca juga: Kenapa Mual Saat Membaca di Dalam Mobil?
3. Menambah kosakata
Dengan bantuan Author Recognition Test (ART), peneliti menemukan bahwa kosakata mereka yang rutin membaca akan bertambah 50% lebih banyak. Selain itu, mereka juga memiliki lebih banyak pengetahuan yang berdasarkan fakta hingga 50% dibandingkan yang tidak membaca.
4. Panjang umur
Ternyata, hobi membaca juga bisa membuat kita panjang umur. Membaca buku selama 30 menit setiap hari akan membuat umur lebih panjang 2 tahun dibandingkan mereka yang membaca majalah atau koran.
Tak perlu isi TTS untuk mengasah otak, cukup membaca buku atau majalah apa saja. Studi tahun 2013 yang dipublikasikan di jurnal Bain Connectivity memaparkan bahwa pada mahasiswa yang membaca kisah fiksi terjadi peningkatan aktivitas pada area otak yang berhubungan dengan bahasa dan memori hingga 5 hari setelahnya. Ini menunjukkan, membaca setiap hari bisa mendorong otak untuk lebih mengaktifkan dan meningkatkan fungsi kognitif.
6. Resiko demensia menurun
Punya tabungan kosakata akan membuat otak tetap tajam meski usia makin bertambah. Lewat tes kosakata, para peneliti menemukan bahwa mereka yang hasil tesnya bagus ternyata lebih kecil resiko terkena demensia dibandingkan mereka yang hasil tesnya kurang bagus. Resiko demensia pun akan menurun karena otak tetap terlatih dan tajam.