Kejang demam atau biasa disebut step bisa dialami bayi usia 6 bulan hingga anak usia 5 tahun.
Kejang demam diduga terjadi karena bayi mengalami kenaikan suhu tubuh yang drastis. Biasanya terjadi pada hari pertama bayi mengalami demam.
Gejala kejang anak antara lain mata melotot, terkadang pupil ke atas, mulut mengeluarkan busa, hilang kesadara, hingga tubuh bayi menyentak-nyentak hebat.
Jika kamu menghadapi situasi di atas, sebaiknya jangan panik karena justru membuat kamu tidak bisa menolong bayi.
Lakukan hal berikut ini jika bayi mengalami kejang demam.
Baca juga: Jangan Pakai Cotton Bud, Ini Cara Bersihkan Telinga Bayi
1. Baringkan, Jangan Digendong
Saat bayi mengalami kejang demam, jangan digendon atau didekap. Sebaliknya, segera baringkan di tempat yang aman dan datar seperti kasur, sofa, atau karpet.
2. Posisi Miring
Baringkan bayi dalam posisi miring agar makanan, minuman, atau muntahan bisa keluar dan terhindar dari bahaya tersedak.
3. Jangan Masukkan Apapun ke Dalam Mulut Bayi
Yang selama ini banyak dipercaya, saat anak kejang demam, orangtua harus memasukkan sesuatu ke mulut anak seperti kain atau sendok agar lidahnya terhindar dari gigitan bayi itu sendiri.
Justru memasukkan benda ke dalam mulut, membuat bayi berisiko mengalami sumbatan jalan napas. Sebaiknya jangan masukkan apapun, termasuk air minum ke dalam mulut bayi yang sedang kejang.
4. Jangan Menahan Gerakan Kejang
Jangan berusaha menahan gerakan kaki atau tangan bayi yang sedang kejang karena justru bisa menimbulkan cedera.
Baca juga: Posisi Bayi Sungsang Jelang Persalinan? Lakukan Gerakan Ini
5. Longgarkan Pakaian
Longgarkan pakaian atau segala apapun yang dikenakan bayi, terutama di bagian leher.
6. Catat Suhu dan Durasi Saat Demam
Amati yang terjadi saat bayi demam, misalnya suhu, durasi, atau gejala yang timbul. Catatan ini sangat berguna bagi dokter nanti.
7. Bawa ke UGD
Jika kejang demam tidak berhenti dalam 5 menit segera bawa ke UGD. Begitu juga ketika bayi selesai demam, sebaiknya segera bawa ke dokter untuk mendapat pertolongan.