Too much love never spoils children. Children become spoiled when we substitute presents for presence.
Anthony Withman

Desain iPhone 11 Memicu Trypophobia, Apa Maksudnya?

author
Hasto Prianggoro
Rabu, 11 September 2019 | 14:02 WIB
| APPLE

Konferensi tahunan Apple mengumumkan jajaran iPhone baru yang bakal segera dipasarkan. Tetapi, peluncuran iPhone 11 baru, khususnya versi Pro Max yang memiliki 3 lensa kamera belakang, ternyata memicu perbincangan hangat di dunia maya. Beberapa orang mengaku desainnya memicu trypophobia atau fobia pada lubang. Dikutip dari bustle.com, Apple belum memberikan tanggapan atas komentar netizen ini.

Sebetulnya apa trypophobia? Literatur ilmiah yang diterbitkan tahun 2018 di jurnal Frontiers in Psychiatry memaparkan bahwa trypophobia berkaitan dengan gangguan kecemasan kronis generalized anxiety disorder (GAD). Dr. Debra Kissen, Ph.D, Direktur Klinis pada Light on Anxiety Treatment Center, Chicago, mengatakan kepada Bustle bahwa trypophobia merupakan bagian dari spektrum perilaku yang berkaitan dengan obsessicve-compulsive disorder (OCD).

Baca juga:  Ini Yang Terjadi Jika Kamu Membaca Setiap Hari

“Bagi sebagian orang, lubang bisa sangat membuat tak nyaman, rasa cemas berlebih, dan rasa jijik atau benci,” kata Kissen. Reaksi ekstrem ini bisa sangat mengganggu kualitas hidup seseorang dan merupakan bagian dari spektrum ganngguan OCD.

Studi tahun 2013 yang dimuat pada jurnal Psychological Science menyebutkan bahwa gambaran sekumpulan lubang memang bisa memberi respons yang kuat bagi sebagian orang, seperti respons yang ditemukan ketika melihat keju Swiss atau sarang lebah. Studi ini menyimpulkan, trypophobia pada dasarnya merupakan insting alamiah manusia yang memberi tanda adanya bahaya.

Studi berikutnya menegaskan bahwa gangguan yang dialami sekitar 16% populasi ini bisa jadi lebih merupakan respons rasa jijik atau benci dibandingkan rasa takut. Studi tahun 2017 yang dipublikasikan jurnal Cognition and Emotion menyatakan bahwa trypophobia berkaitan dengan rasa jijik yang pada dasarnya merupakan dorongan atau keinginan untuk menolak.

| TWITTER

Rasa jijik mendalam yang merupakan penyebab mendasar trypophobia juga menjelaskan perilaku orang yang suka menggaruk-garuk badannya atau keinginan untuk menggaruk ketika melihat lubang kecil.

“Ini berkaitan dengan survival, ketika dulu para nenek moyang kita menganggap ada yang berbahaya ketika ada lubang,” kata Kissen menjelaskan kemungkinan hubungan dengan phobia yang sekarang ini kita kenal dengan trypophobia. Kissen menyebut trypophobia mirip dengan rasa terganggu seseorang ketika mendengar orang lain mengunyah atau menyentuh benda yang menimbulkan bunyi.

Penulis Hasto Prianggoro
Editor Hasto Prianggoro