What it’s like to be a parent: It’s one of the hardest things you’ll ever do but in exchange it teaches you the meaning of unconditional love.
Nicholas Sparks

Jangan Tertukar, Ini Bedanya Tekanan Darah Rendah dan Kurang Darah

author
Ratih Sukma Pertiwi
Kamis, 19 September 2019 | 11:00 WIB
| SHUTTERSTOCK

Meski gejalanya mirip keduanya merupakan kondisi medis yang berbeda.

Pusing sampai keliyengan, lemas, cepat lelah bisa menjadi tanda-tanda seseorang mengalami kurang darah atau anemia. Tetapi, terkadang kondisi ini juga bisa menjadi pertanda seseorang mengalami hipotensi atau tekanan darah rendah. Oleh karena itu, dalam penyebutan pun banyak orang yang masih tertukar.

Padahal tekanan darah rendah dan kurang darah adalah kondisi medis yang berbeda. Apa pembedanya?

Kurang Darah

Menurut dr. Louise Kartika Indah, M.Gizi, Sp.GK dari RS Harapan Bunda, kurang darah atau anemia adalah kondisi kadar homoglobin (Hb) yang kurang dari normal, tergantung usia, kondisi dan jenis kelamin. Laki-laki normalnya memiliki Hb14-18, perempuan 12-16, anak-anak 11-13, sementara ibu hamil  >11g/dl.

Gejala yang ditunjukkan antara lain cepat lemas, cepat capek, sering pusing, sakit kepala, kulit lebih pucat, bisa ada gangguan jantung seperti aritmia (detak jantung tidak teratur), napas lebih pendek, keluhan nyeri pada dada, dingin pada tangan dan kaki.

Kurang darah bisa disebabkan oleh produksi sel darah merah menurun, kehilangan darah yang banyak semisal perdarahan, atau penghancuran sel darah merahnya terjadi lebih cepat.

| SHUTTERSTOCK

Untuk memastikan kamu menderita kurang darah, semua gejala dan keluhan harus dilengkapi dengan pemeriksaaan laboratorium darah lengkap.

Anemia yang dominan diderita perempuan adalah anemia defisiensi zat besi, anemia karena gangguan hormon seperti haid yang terlalu lama, serta anemia karena kehamilan.

“Oleh karena itu sebaiknya mengonsumsi sumber makanan yang kaya zat besi, vitamin dan asam folat, seperti sayuran berdaun gelap (bayam, brokoli, kale, asparagus, dll), kacang-kacangan, serealia, roti gandum, buah-buahan (tomat, stroberi, jeruk, melon), produk susu, dan daging merah,” saran Louise.

Baca juga: Pentingnya Zat Besi Bagi Anak, Daging Merah Bisa Jadi Pilihan

Tekanan Darah Rendah

Sedangkan, sambung Louise, tekanan darah rendah atau tensi rendah (hipotensi) tidak berhubungan dengan sel darah merah. Normalnya tensi seseorang adalah 120/80.  Di bawah itu disebut tekanan darah rendah.

 “Kondisi tekanan darah rendah disebabkan pompa jantung tidak bisa kencang/tinggi sehingga darah tetap tersebar tetapi tekanannya tidak tinggi,” papar Louise.

Gejalanya mirip dengan anemia, seperti pusing sampai sempoyongan terutama saat melakukan perubahan posisi tubuh (misalnya dari duduk kemudian berdiri), lemas dan cepat lelah. Bila tensi terlalu rendah bisa muncul vertigo. Untuk memastikan tekanan darah, kamu harus melakukan cek tensi.

Namun ternyata, jelas Louise, batasan rendah atau tingginya tensi setiap orang bisa saja berbeda. “Ada orang-orang yang memang terbiasa dengan tensi rendah dan baik-baik saja, malah jika tensinya naik ke batas normal jadi pusing.”

Untuk menormalkan kembali tensi yang turun, Louise menyarankan dua hal yaitu tidur cukup dan rutin olahraga. “Biasanya orang yang tensinya turun karena kurang tidur dan kurang gerak. Jangan asal mengonsumsi obat, karena bisa memperparah kondisi. Sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.

 

 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi