Setiap anak adalah unik. Perkembangan mereka juga berbeda antara satu anak dengan yang lainnya.
Misalnya ada anak yang lebih cepat berjalan namun agat terlambat untuk bicara. Begitu juga sebaliknya.
Sebagai orangtua, kamu bisa melakukan stimulai agar anak bisa lebih cepat berbicara. Berikut ini stimulai yang bisa kamu lakukan sehari-hari agar anak bisa lebih cepat berbicara.
1. Selalu Diajak Berkomunikasi
Hal ini bisa kamu lakukan bahkan sejak bayi di dalam kandungan. Biasakan selalu mengajak bayi berkomunikasi, misalnya ketika hendak digantikan baju. Kamu bisa ajak bayi berkomunikasi, ‘Hai sayang, ibu gantikan baju kamu ya’, atau ‘Wah ini waktunya kita tidur,’
Komunikasi seperti ini bisa merangsang bayi untuk lebih cepat berbicara dan lebih cepat memahami komunikasi.
Baca juga: Bunda, Ini Lho, Tanda Si Kecil Dehidrasi
2. Bicara Dengan Kosakata yang Benar
Mungkin karena gemas atau merasa lucu, banyak orangtua berkomunikasi dengan bayi menggunakan kosakata yang dicadel-cadelkan seperti anak kecil.
Kebiasaan itu justru akan menyulitkan bayi untuk memahami komunikasi ketika semakin besar nantinya. Biasakan selalu bicara menggunakan kosakata yang benar.
3. Perbaiki Kata yang Salah
Perbaiki kata yang salah yang keluar dari mulut anak. Misalnya jika anak masih cadel mengucapkan huruf ‘R’, kamu bisa ulangi dengan pengucapan yang benar. Minta anak untuk mengulanginya meski ia masih belum bisa.
Memperbaiki kata yang salah bisa membuat anak lebih cepat memahami kata-kata yang benar.
Baca juga: 4 kesalahan Orangtua Saat Hadapi Anak Tantrum
4. Bernyanyi Bersama
Kegiatan yang simple ini ternyata punya pengaruh luar biasa terhadap kemampuan bicara anak lo. Ajak anak bernyanyi bersama dengan lagu yang pendek dan kata-katanya berulang agar ia cepat mengingat kata dan artinya.
5. Diajak Bersosialisasi
Ajak anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan, bisa dengan anak sebaya atau orang dewasa. Anak bisa lebih cepat memahami dengan memperhatikan dan mendengar sendiri.
Kamu juga bisa mengajak anak menyapa orang lain dengan kalimat sederhana, misalnya ‘dadah’, atau mengenalkan namanya sendiri.